Kiai Agung Memiliki Sejumlah Julukan
Jejak Pewaris Nabi di Purwakarta
PURWAKARTA, RAKA- Kiai Agung, bukanlan satu-satunya julukan dari Raden Tisnadireja bin Tirta Nagara yang pernah mensyiarkan ajaran Islam di Wanayasa.
Ada sejumlah nama lain yang disematkan kepada pendiri Pesantren Saung Agung yang lokasinya persis di sekitar Situ Wanayasa antara tahun 1586, merupakan keturunan kesultanan Banten ini. Nama lainnya adalah Kiai Warga Nala. Nama itu pun diduga bukan nama yang sebenarnya pula. Dalam Babad Wanayasa hanya disebutkan Kiai Warega Anu Ngumbara yang berarti kiai warega seorang pendatang.
Nama Kiai Warga Nala terdapat dalam catatan R Moh Idris, yang disebutkannya pula berasal dari Tegal. Diperkirakan dia datang ke Wanayasa sekitar abad ke-18. Pasalnya dalam Babad Wanayasa tercatat menikah dengan Nyai Raden Nata Imbang, putra ke-12 Dalem Suradikara II, Bupati Kabupaten Wanayasa. Dalem Suradikara II sendiri mempunyai 17 orang putra; 10 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.
Belum didapat keterangan, kapan Kiai Agung meninggal dunia. Yang jelas, dia meninggal dunia di Wanayasa dan dimakamkan di Wanayasa. Makamnya berada di penclut keempat di tengah-tengah Situ Wanayasa yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasir Mantri. Sekarang hanya penclut itulah satu-satunya yang masih berada di tengah-tengah Situ Wanayasa, akibat dari penyempitan situ alam tersebut. “Makam Kiai Agung berada di Pasir Mantri, tapi tidak dapat menunjukkan secara tepat letak makamnya. Hanya ada sedikit petunjuk, dulu makam Kiai Agung itu terletak di bawah pohon puspa,” kata juru kunci makam Dalem Santri, Koko Komar. (ris)