Reyot, Bocor

Rumah Warga Miskin Diteror Ular
RENGASDENGKLOK, RAKA – Hidup miskin memang berat. Apalagi luput perhatian pemerintah. Sunta (69) warga Karajan A RT 004 RW 02, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, misalnya. Bersama istri dan satu orang anak, dia sudah delapan tahun tinggal di rumah tidak layak huni yang berukuran 5×8 meter. Jika hujan turun, rumah yang ditempatinya seringkali bocor. “Apalagi kalau angin kencang. Khawatir roboh. Pernah juga disinggahi ular,” jelasnya kepada Radar Karawang, Kamis (23/5).
Penghasilan Sunta hanya mengandalkan upah dari membagikan proposal untuk pembangunan salah satu masjid, itupun dalam seminggu hanya tiga kali bekerja. “Satu kali kerja hanya mendaptkan upah maksimal Rp50 ribu,” ujarnya.
Tanah yang dijadikan tempat tinggal Sunta juga bukan miliknya. Dia hanya pasrah dengan keadaan rumahnya yang sudah mau roboh tersebut. Meski begitu, Sunta tetap memiliki secercah harapan kepada pemerintah, agar dapat memperhatikan rumahnya yang sudah tidak layak huni tersebut. “Kalau gak numpang, kita mau tinggal dimana. Sedangkan saya gak punya kebun buat bangun rumah,” katanya.
Sunta menuturkan, disamping rumahnya yang sudah reyot, dirinya juga harus mengurus istrinya yang sudah dua tahun terkena penyakit struk ringan. Untuk mengobati istrinya pun tidak ada bantuan dari pemerintah alias biaya sendiri. “Makan mah seketemunya saja. Kadang sehari sekali, telur dua tuh buat tiga orang,” pungkasnya. (cr4)