Uncategorized

Balita Tewas Tersengat Listrik

Memegang Lampu Anak Ayam Program Kementan

LEMAHABANG, RAKA – Nahas bagi Jibran. Anak usia 2,7 tahun asal Dusun Krajan RT 02/02, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, tak bisa ikut lebaran setelah tewas tersengat listrik.

Diketahui, korban tersengat listrik setelah memegang lampu bohlam penerangan anak ayam dari program Bedah Kesejahteraan Rakyat (Bekerja) Kementerian Pertanian.

Menurut Kasie Trantib Kecamatan Lemahabang Indra Kelana, yang mengunjungi rumah duka bersama camat, kepala Dinas Pertanian dan pihak Kementan. Anak malang putra dari linmas inti desa itu tersengat arus listrik dari lampu bohlam yang digunakan untuk menghangatkan anak ayam. “Anak ayam ini kan program dari kementan, cuma pihak orang tua membuat kandang itu di lantai yang bisa dijangkau anak-anak,” katanya.

Melalui program ini pihak Kementan memberikan bantuan anak ayam plus satu paket untuk membesarkan anak ayam, mulai dari kandang dari dus, vitamin dan kelengkapan lainnya.

Lebih lanjut, Jibran bin Casyadi itu tak sengaja menyentuh lampu penghangat anak ayam di dalam kardus, saat kondisi tangannya basah setelah pegang minuman kemasan gelas. Tak ayal, kandang berbahan kardus yang disimpan di lantai dapur itu dapat digapai, dan membuat balita bungsu pasangan Casyadi dan Eni harus meregang nyawa kesetrum lampu penerangan dan penghangat ayam, yang baru turun dua hari tersebut.

Sementara menurut Trantib Desa Pulokalapa Dedi Rusdi, Jibran tergeletak terpental sesaat setelah menyentuh lampu kandang ayam yang disimpan di sekitaran dapur. Kejadian bermula, saat ibunda Jibran, Eni, memasak di dapur bersama anak ketiganya itu. Diduga karena lengah, Jibran yang sedang minum air kemasan dengan kondisi tangan yang basah itu, diduga menyentuh lampu dalam kardus yang terjangkau olehnya.

Sang ayah yang juga anggota linmas inti Desa Pulokalapa itu, sedang kerja di sawah di daerah Poponcol, Desa Ciwulan. Setelah mendengar kabar tersebut, sontak saja Jibran yang terbujur kaku langsung dievakuasi ke bidan desa. Namun bidan menyatakan tidak sanggup dan kemudian ke Klinik Dheeraj juga tidak ada dokternya.

Sampai akhirnya dibawa ke Klinik Medika Wadas, namun kondisi balita itu sudah tidak tertolong. “Tangannya basah, ibunya lagi masak. Kebetulan kardus kandang ayam itu ada di dapur pake lampu, katanya sih disentuh dan langsung terpental,” katanya.

Ia menambahkan, kejadian yang berlangsung pukul 17.00 itu, sempat membuatnya loss kontak dengan bapaknya yang masih di sawah untuk mengabarinya. Alhasil, selain hendak diidentifikasi Polres, keluarga yang berduka juga pasrah atas kejadian tersebut. “Jenazah bayi itu langsung dikebumikan, keluarga sudah pasrah. Namun, pihak polsek dan polres tengah melakukan identifikasi lebih lanjut atas kejadian ini,” pungkasnya.

Seperti diketahui, program bekerja merupakan garapan Dirjen Kementan, dibagi beberapa gelombang, ribuan anak ayam diberikan cuma-cuma kepada ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di empat kecamatan, yaitu Lemahabang, Telagasari, Purwasari dan Tirtamulya. Selain pakan, vaksinasi juga didampingi langsung Kesmavet dari Dinas Pertanian.

Namun karena pengadaan kandang ayam 50 ekor per KPM itu baru datang setelah usia ayam genap sebulan, rata-rata penerima KPM baru mengandangi anak-anak ayam itu dengan kardus sementara dan penyinaran lampu oleh KPM. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button