Purwakarta

Taman Sri Baduga Mulai Rusak

PURWAKARTA, RAKA – Sejumlah fasilitas Taman Air Mancur Sri Baduga mengalami kerusakan. Air mancur yang digadang-gadang terbesar se-Asia Tenggara itu membutuhkan peremajaan.

Kepala Bidang Parisiwata, Disporaparbud Purwakarta, Irfan Suryana mengakui, jika Taman Air Mancur Sri Baduga dibutuhkan perbaikan di sejumlah titik. Menurutnya, kerusakan komponen terjadi di zona 1 elektrikal yang memakai kabel fiber optik dan zona 4 yang meliputi mesin pompa air. “Komponen tersebut fungsinya untuk menggerakan tirai air. Namun, karena saat ini tidak berfungsi normal, jadi tirainya tak bisa menari,” ujar Irfan, Senin (27/5).

Tak hanya itu, Irfan menyebut kerusakan juga terjadi di pipa saluran air karena faktor korosi. Jika seluruh kerusakan ini dibiarkan, khawatir malah tambah parah. Karena, dipastikan pipa tersebut tak akan kuat menahan tekanan air. “Intinya sudah harus ada perawatan,” katanya.

Dia menjelaskan, secara teknis pemeliharaan Taman Air Mancur Sri Baduga dilakukan oleh lintas instansi. Adapun untuk perbaikan sendiri, leading sektornya ada di Dinas Tata Ruang dan Pemukiman. Karena, dalam hal ini jajarannya hanya sekalu operatornya saja. “Kami menangani lebih kepada memperkenalkan ke publik,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pertamanan dan PJU, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Kabupaten Purwakarta, Kosasih mengakui, jika salama ini untuk pemeliharaan Taman Air Mancur Sri Baduga menjadi tanggung jawab dinasnya. Pihaknya pun mengakui terkait kondisi rusaknya beberapa fasilitas di lokasi itu.

Sejak pembangunannya selesai pada 2017 lalu, sampai saat ini belum ada perbaikan lagi yang dilakukan oleh pemerintah. “Memang sudah butuh perhatian. Tahun ini kami sudah siapkan anggaran untuk perbaikan,” ujar Kosasih.

Dia menjelaskan, sejauh ini air mancur masih bisa dioperasikan. Tapi memang sudah tidak maksimal seperti awal dibuka beberapa tahun lalu. Adapun kerusakan pada komponen penggerak tirai air, tak lain akibat faktor korosi.

Adapun alokasi anggaran yang disiapkan sebesar Rp800 juta. Dengan rincian, Rp400 juta untuk perbaikan mekanikal elektrikal, sisanya atau Rp400 juta lagi untuk perbaikan seluruh bangku penonton. “Kami juga berencana membangun ruang khusus menyusui (laktasi),” tambahnya.

Ia mengatakan, sebenarnya jika berbicara dari sisi keamaman, seluruh fasilitas di Taman Sri Baduga ini sudah harus direvitalisasi. Terutama, komponen-komponen yang bersentuhan langsung dengan air Situ. “Sebenarnya memang sudah harus direvitalisasi. Pertama kan sudah lama pipa-pipa dan tiang penyangga panggung di tengah situ itu terendam air. Khawatir korosikan, nanti ambruk. Atau pipa yang menahan tekanan airnya pecah. Kami menghitung untuk revitalisasi ini perlu biaya sekitar Rp15-20 miliar, dan berencana akan mengusulkan upayanya ini di tahun depan,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button