Cilegong Desa Terkecil Dapat Dana Desa
PURWAKARTA, RAKA – Menjadi desa yang paling kecil mendapatkan dana desa, pemerintahan Desa Cilegong, Kecamatan Jatilihur, harus memutar otak untuk bisa membangun desa. Salah satunya harus melibatkan perusahaan-perusahaan swasta saat menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).
Salah satu produk musrenbang yang menjadi pembeda dengan desa lain adalah pemberian makanan tambahan (PMT) ke Posyandu. Hal itu dilakukan agar tingkat kesehatan balita di desa tersebut bisa terus meningkat. “Tujuannya supaya orang ke Posyandu tertarik seperti diberikan bubur kacang, jadi anak-anak pun tidak rewel nantinya. Alhamdulillah sudah berjalan selama tiga tahun,” ungkap Agus Saepul, Sekretaris Desa Cilegong, kepada Radar Karawang.
Pengalokasian dana bersumber dari kerja sama pihak ke 3 diantaranya PT Win textil. Adapun rata-rata perbulan anggaran yang masuk dari pihak ketiga adalah Rp10 juta. “Ini termasuk pembayaran uang kematian, PMT dan beras gratis,” ujarnya.
Selain dari kerja sama, kata Agus, untuk bantuan dari provinsi dananya dialokasikan untuk rehab kantor desa dengan total Rp55 juta dan pembuatan irigasi Kampung Leuwi Panjang RT 21/05. “Untuk dana desa tahap 1 sudah dialokasikan untuk pembangunan jalan desa RT11 RW02 dengan total anggran Rp784.146.027,” imbuhnya.
Sementara Mahmudin, Ketua Bamusdes Cilegong mengatakan, musyawarah desa selalu berjalan dengan diawali musyawarah dusun. “Desa Cilegong terdiri dari dua dusun tokoh masyarakat semua diundang, dusun 1 ada dua Bamusdes dusun 2 tiga Bamusdes,” paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada saat mengajukan RAB awal dimulai musyawarah dusun, misalkan pembangunan rapat beton. Kalau ada dana lebih kan jadi temuan nantinya. RAB mengikuti pagu anggaran.
Lebih lanjut dia mengatakan, tidak ada kendala, cuma plus minus antara harapan masyarakat soal infrastruktur belum sepenuhnya terakomodir karena terbentur anggaran. “Perhitungan pagunya tidak sama, Cilegong paling kecil untuk dana desa cuma Rp770 Juta dari setiap desa yang ada di Kecamatan Jatiluhur,” paparnya.
Ia juga berharap, terhadap pemerintah tetap percaya pengelolaan dana desa tetap swakelola oleh masyarakat desa dan masyarakat bisa menymbut baik program dana desa. “Artinya bila positif dan kepercaya, maka kami selaku pengguna anggaran sebisa mungkin untuk mengoptimalkannya dan mempertanggungjawabkannya,” pungkasnya. (ris)