Liburan di Lokasi Pembantaian
Pedagang Untung Rp1 Juta Sehari
RAWAMERTA, RAKA – Dulu, 72 tahun yang lalu tepatnya tanggal 9 Desember 1947, Rawagede adalah tempat yang sangat mencekam, berlumuran darah, dan tangisan. Sebanyak 431 orang menjadi korban pembantaian yang dilakukan oleh tentara Belanda. Para korban pun dikuburkan di lokasi pemakaman yang sama, yang kini dikenal dengan sebutan Monumen Rawagede.
Beda dulu dengan sekarang. Masyarakat justru berbondong-bondong ke lokasi tersebut untuk menghabiskan waktu liburan. Di makam bertuliskan Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga, itu mereka bersantai sambil menikmati sejuk dan teduhnya lokasi makam. Apalagi saat liburan lebaran. Ratusan orang datang dalam sehari.
Saban (40) warga Dewisari, Rengasdengklok, mengaku beserta keluarganya memilih menghabiskan liburan ke Taman Makam Pahlawan Rawagede. Dia mengaku baru pertama kali mendatangi tempat tersebut.
“Kalau ke pantai biasanya macet, jadi saya sama keluarga memilih jalan-jalan ke Rawagede saja,” jelasnya kepada Radar Karawang, Minggu (9/6).
Ia melanjutkan, disamping jalan menuju Taman Makam Pahlawan tidak begitu macet, tempat tersebut sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga karena tempatnya juga sejuk masih banyak pohon-pohon tua. “Dikira sepi, ternyata banyak pengunjungnya juga,” katanya.
Kasno (45) warga Balongsari yang berjualan sosis bakar dan minuman dingin, mengaku keramaian pengunjung yang datang ke lokasi itu mulai dari hari Kamis (6/6). “Waktu hari Kamis sampai dapat satu juta, kemudian hari Jumat agak menurun, dan hari sabtu dapet Rp900 ribu,” kataya.
Menurutnya lokasi pemakaman korban pembataian di Rawagede ini suatu keuntungan baginya, karena bisa berjualan walaupun di hari-hari tertentu ramainya. Dia mengaku tidak hanya berjualan, tetapi turut membersihkan area Monumen Taman Makam Pahlawan setelah selasai berjualan.
“Saya sering jualan kalau lagi ramai aja, seperti agustusan, tahun baru dan setelah lebaran ini,” ungkapnya.
Iyad Suryadi, juru Pelihara Monumen Taman Makam Pahlawan Rawagede mengungkapkan, pengunjung datang dari berbagai daerah seperti Cikarang dan Cilamaya. Adapun keramaian pengunjung mulai dari hari Kamis dan totalnya sampai 550 orang. “Monumen setiap hari buka pukul 08.00 sampai 17.30. Namun, jumlah pengunjung tahun sekarang menurun sampai 50 persen dibanding tahun lalu,” pungkasnya. (cr4)