KARAWANG

Banyak Rutilahu di Pangulah Baru

KOTABARU, RAKA – Meski angaran dana desa Pangulah Baru terbilang besar. Namun masih banyak rumah yang tidak layak huni di wilayah tersebut, selain itu, sebagian masyarakatnya masih banyak yang berpenghasilan di bawah kewajaran.

Irawan, Sekdes Pangulaha Baru menyampaikan, untuk rumah tidak layak huni masih banyak, apalagi yang berada di Dusun Sarengseng, bisa lebih dari sepuluh rumah. “Masih banyak rumah yang tidak layak huni di Desa Pangulah Baru,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Selasa (11/6) kemarin.

Ia menambahkan, selain itu yang menghuni rumah tersebut, kebanyakan mata pencahariannya sebagai pemulung sampah di TPA jalipang. “Pendapatannya juga bisa terbilang rendah, paling juga pendapatan perhari mendapatkan sebesar Rp50 ribu rupiah. Pasti kurang biaya segitu perhari, apalagi bagi yang membpunyai anak sekolah, harus memberikan bekal sekolah,” tuturnya.

Menurutnya, setiap satu tahun sekali pihaknya selalu mengajukan untuk rumah yang tidak layak huni. Namun, selalu terkendala dengan surat rumah, karena kabanyakan tidak ada sertifikat. “Kita selalu ajukan. Tahun lalu ada tiga unit rumah tidak layak huni sudah diperbaiki. Sisanya masih banyak, apalagi di Dusun Jalupang, banyak rumah yang sudah rusak dan penghuninnya pun buruh serabutan atau pemulung sampah. Sebenarnya mereka layak diberikan uluran tangan untuk diperbaiki rumahnnya,” ungkapnya.

Ia mengaku, kucuran dana desa 2019, bisa terbilang besar. Karena mencapai Rp1.131.338.000,00. Namun, untuk tahun sekarang, tidak dialakosikan untuk rumah tidak layak huni, melainkan pemberdayaan insfratuktur dan pengadaan mobil ambulans. “Rencananya, tahun 2020, kita akan anggarkan DD untuk rumah tidak layak huni,” pungkasnnya.(acu)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button