Uncategorized

Tanggul Citarum Penuh Semak Belukar

Lokasi Mesum, Sarang Kobra

RENGASDENGKLOK, RAKA – Tanggul Citarum tidak tersentuh pemerintah, akibatnya tanaman liar sampai menjalar ke jalan yang biasa dilalui warga. Wanta (54) warga Bojongkarya 2, Desa Rengasdengklok, Kecamatan Rengasdengklok, yang kesehariannya menjadi tukang ngarit rumput mengatakan, tumbuhnya semak belukar di tanggul Citarum di Cikelor, Desa Amansari membuat dirinya khawatir banyak hewan berbahaya diantaranya ular. Dia mengaku sempat mencium bau amis di sisi Sungai Citarum yang membuatnya ekstra waspada saat melintasi sisian tanggul Citarum. “Biasanya saya ngarit di sisi Sungai Citarum, cuma sekarang tidak berani takut ada buaya,” jelasnya kepada Radar Karawang, Selasa (11/6).

Ia melanjutkan, disamping banyak hewan berbisa, kondisi tanggul juga acapkali dijadikan tempat pacaran oleh anak-anak sekolah. “Suka ada juga anak-anak sekolah yang pacaran di tempat bala itu,” katanya.

Idi (58) warga Jatipereh, Cikelor yang memiliki kebun dekat tanggul Citarum mengungkapkan, kondisi tanggul Citarum sudah tidak terurus sejak lima tahun. Hingga saat ini belum ada yang membersihkan. “Sering lihat ular cobra, atau kata orang sini itu oray hideung, tapi tidak mengganggu,” katanya.

Idi mengharapkan agar pemerintah setempat membersihkan tanggul Citarum, bukan hanya khawatir dengan hewan berbisa, tapi juga sudah menutupi jalan. “Setiap hari lewat sini, walaupun bala kaya gini juga,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button