Karawang

Pelican Karang Pawitan tak Terpakai

  • Minim Kajian, Tombol Sudah Rusak

KARAWANG, RAKA – Adanya pelican crossing yang disediakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang di Jalan Ahmad Yani tepatnya di depan Masjid Al Jihad Karawang terkesan mubazir. Sejak dibangun, hampir tidak ada masyarakat yang menyeberang jalan menggunakan pelican.

Nando (23) pemuda asli Medan yang saat ini tinggal di Jatirasa Karawang mengatakan, sudah beberapa kali mencoba untuk menggunakan alat tersebut namun tombol yang disediakan itu tidak bisa berfungsi. “Ngerti saya juga. Sering mau nyebrang pakai itu, tapi alatnya gak berfungsi,” kata Nando, saat berbincang dengan Radar Karawang.

Sementara warga lainnya, Adi (21) mengatakan, belum pernah melihat ada warga yang menggunakan alat tersebut untuk menyebrang. “Saya juga belum pernah,” katanya.

Warga lain, Wahidi mengatakan, adanya pelican yang dipasang oleh Dishub, hanya dijadikan sebagai bahan mainan para pejalan kaki terutama anak remaja pada saat melewati alat tersebut. Hal itu karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, sehingga adanya alat bantu penyeberangan yang dibuat itu tidak dibarengi dengan pengetahuan masyarakat mengenai fungsi dan kegunaannya. “Menurut saya kalau di Karawang belum dibutuhkan adanya pelican seperti di kota-kota besar. Karena malah dijadikan mainan pejalan kaki dipencet-pencet tombolnya,” ujarnya.

Seharusnya, lanjut Wahidi, sebelum atau setelah adanya pelican crossing itu, dinas terkait melakukan sosialisasi dulu kepada masyarakat, baik kepada pejalan kaki atau kepada pengendara. Karena selain pemahaman pejalan kaki, pengendara juga harus paham. “Kalau tombol itu ditekan kemudian kan lampu merah. Nah itu harus dipahami juga oleh pengendara. Kalau gak paham kan tetap aja motor, mobil nyelonong,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perhubungan Karawang Arief Bijaksana mengaku, sebelumnya memang tidak ada kajian khusus dalam membuat pelican. Dibuatnya pelican itu karena dinilai memang di jalan tersebut sudah dibutuhkan untuk membantu para pejalan kaki pada saat menyeberang. “Kalau sekarang mungkin karena masih ada perbaikan lapangan Karang Pawitan jadi tidak terlalu banyak aktivitas. Pelican yang dibuat hanya di situ saja, karena itu merupakan perkotaan di Karawang,” katanya.

Ia juga akan melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar pelican tersebut bisa digunakan sebagaimana fungsinya. “Nanti kita sosialisasikan lagi melalui pemasangan spanduk dan dengan menempatkan petugas,” imbuhnya.

Iwan, kepala Bidang Sarpras Dishub Karawang mengatakan, tidak digunakannya pelican crossing karena ada kerusakan pada tombol push. Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan perbaikan agar bisa kembali digunakan. “Tombol push/bottomnya kurang sempurna. Gara-gara ada yang mukul waktu itu. Minggu depan rencana mau booring/trouble shot,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, akan terus melakukan sosialisasi, karena dengan adanya pelican crosing bisa memfasilitasi kaum difable. Selain itu, penegakan hukum juga menjadi penting jika masih banyak yang melanggar. “Untuk kalangan pelajar sosialisasi bisa melalui pihak sekolah, agar mengimbau murid sehingga bisa memanfaatkan pelican,” pungkasnya.(nce)

Related Articles

Back to top button