Perajin Golok Kesulitan Modal

TEGALWARU, RAKA – Ingin bisa bersanding dengan pariwisata Karawang selatan, perajin golok di Kampung Palasari, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, berharap golok buatannya bisa jadi oleh-oleh yang dibawa pulang wisatawan.
Satu satunya perajin golok di kampung tersebut, Makmur Saputra mengatakan, pola pembuatan masih menggunakan cara tradisional karena keterbatasan jangkauan tenaga serta sarana dan modal.
“Di sini saya mencoba menonjolkan sebuah hasil kreasi dari masyarakat Kecamatan Tegalwaru, yaitu sebuah golok asli Karawang selatan agar ada oleh-oleh bagi wisatawan yang datang ke wilayah selatan,” kata Makmur kepada Radar Karawang, Jumat (14/6).
Ia mengaku, saat ini dia dan timnya masih kesulitan alat produksi golok seperti mesin belt sander, mesin circullar saw dan mesin jigsaw. Lalu kendala lainnya seperti besi, bahan golok dan kayu bahan perah, serta serangka.
“Saat ini pangsa pasar baru seputar Karawang kota dan lingkungan Kecamatan Tegalwaru saja. Saya pun berharap pemerintah bisa membantu persoalan dana, agar usaha ini bisa bertahan,” harapnya.
Sedangkan harga golok yang sudah diproduksinya itu beragam, dari mulai Rp350 ribu hingga Rp2,5 juta. “Bahan-bahan kayunya pun tidak sembarang, karena harus melihat dan punyai nilai artistektur jenis kayu unggulan. Seperti sonokeling dan kayu asem dari inti kayu bagian dalam,” ujarnya.
Menurutnya golok hasil buatannya itu cukup terjamin kekuatan dan mutunya, karena pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama. “Satu golok dengan kualitas terbaik butuh waktu satu sampai dua bulan,” katanya. (yfn)