Berkah Bagi Penambang Pasir

TEGALWARU, RAKA – Sudah satu bulan kekeringan yang melanda di wilayah Kecamatan Tegalwaru menyebabkan sungai-sungai mengering. Hal ini dimanfaatkan oleh para penambang pasir, yang sebagian besar masyarakat sekitar. Pasir itu kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Ya lumayan, sungai beri berkah buat kami. Selain masyarakat yang kesulitan air bisa gunakan air, kami juga bisa memanfaatkan pasir yang ada di sungai untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Deni (39) warga bantaran Sungai Cigeuntis kepada Radar Karawang, Rabu (19/6).
Setiap hari, masyarakat sekitar mengambil pasir di sungai itu mulai pagi hingga sore. Dalam sehari mampu mengambil pasir hingga 50 kali naik turun dengan menggunakan karung.
Deni mengaku penghasilan yang diperolehnya pun tidak tentu. Terkadang dalam satu hari tak satupun penghasilan yang diperolehnya. “Satu karung Rp5.000. Dan biasanya dalam satu hari bisa mendapatkan 20 hingga 30 karung,” ujarnya.
Wawan (43) warga sekitar mengaku jika ada warga yang bangun rumah cukup terbantu. Mereka biasanya mau mengambil pasir, jika ada warga yang butuh pasir saja. Dan biasanya jika tidak ada yang membutuhkan, aktivitas penambangan pun tidak ada.
“Bagi mereka cukup membantu perekonomian, jadi bisa ada tambahan. Dan kebanyakan warga yang mengambil pasir adalah petani dan yang bekerja serabutan saja,” katanya.
Namun jika musim hujan, kata Wawan, warga tidak ada yang menambang pasir karena khawatir oleh debit sungai yang bisa membahayakan mereka.
Kepala Desa Mekarbuana diwakili oleh Kepala Dusun Dedi mengatakan, penambangan pasir bersifat sementara saja. Warga akan urungkan niatnya jika volume pasir tidak ada. Biasanya pasir terbawa oleh deras air sungai akibat debit sungai tinggi.
“Kalau tidak ada pasir ya otomatis warga juga tidak ada yang mengambil pasir. Biasanya pasir suka banyak terdapat di pinggiran sungai , jadi kontur alam dan kondisi sungai tidak ada yang dirusak,” pungkasnya. (yfn)