Jalan Badami-Loji Berbahaya
- Berbatasan dengan Sungai Cibeet
PANGKALAN, RAKA – Jalan utama Badami- Loji, tepatnya di Kampung Bunder, Desa Tamansari, ada jalan curam ke sungai Cibeet dikeluhkan pengguna jalan. Mereka meminta pemerintah memasang pagar pengaman untuk menghindari kecelakaan.
“Banyak jalan curam tanpa pagar pengaman. Jalan kan sempit jadi kurang aman lah bagi pengguna jalan yang terlebih belum hafal kontur jalan, bisa membahayakan. Apalagi selain curam kan biasa di bawahnya sungai yang sangat tinggi dengan bibir bahu jalan,” ucap Zaki (34) warga Kampung Jaban, Desa Kertasari Kecamatan Pangkalan, Senin (24/6).
Kondisi serupa juga terjadi di Kampung Bunder, Desa Ciptasari, jalan utama Karadak Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat dan beberapa tempat lainnya di jalan lintasan Karawang Selatan. Sehingga dikhawatirkan jika pengendara tidak waspada kendaraannya bisa terperosok ke sungai atau ke areal pesawahan. “Coba deh akang lihat sendiri seperti yang ada di jalan utama Desa Tamansari, Kampung Bunder ruas bahaya tersebut membentang sepanjang 50 meter di jalur utama tersebut. Sementara jarak antara badan jalan dengan bibir sungai hanya dibatasi oleh bibir beton jalan, disitu tanpa ada pagar pengaman. Ya kalau menurut kami bahaya banget,” ucapnya.
Hal senada pun diutarakan Ahmad (32) rekan Zaki, warga Kampung Tegalloa, Desa Cintaasih mengatakan, pengendara harus hati-hati saat melintas jalan utama Kampung Bunder, terlebih yang datang dari arah Karawang Kota menuju selatan. Ia menilai, pemerintah harusnya peka terhadap kondisi seperti itu. Jangan sampai ada korban dulu baru bereaksi. Terlebih untuk beberapa ruas kondisi jalannya menikung sehingga amat berbahaya untuk pengendara yang belum hapal situasi jalan Badami Loji. Disamping arus lalulintasnya juga termasuk padat dan menjadi perlintasan kendaraan-kendaraan besar. “Seharusnya jalan yang berada di pinggir sungai mesti dipasang pagar pengaman, karena selain landai medan jalannya juga sering dipergunakan kendaraan besar, sehingga badan jalan pun sering penuh. Sementara untuk kendaraan kecil terpaksa mempergunakan jalan sisi karena badan jalan sudah termakan oleh kendaraan besar. Keadaan seperti itu yang membahayakan karena bisa saja karena terlalu kepinggir akhirnya kendaraan terperosok ke sungai,” terang Ahmad.
Keluhan serupa juga diungkapkan sopir truk Supriadi (44), pengendara pikup pengangkut batu kapur ini mengaku pernah terperosok karena jalan terlalu tinggi dan mengakibatkan kerusakan di kaca mobil depannya. “Seharusnya mereka jika melakukan perbaikan jalan dikerok terlebih dahulu supaya jalan menjadi sejajar jangan seperti yang ada terlalu tinggi tanpa memikirkan imbasnya jika pengendara mengalami kecelakaan,” paparnya.
Berbeda Kiki (32), warga Kampung Bakan Pedes, Desa Cintaasih itu mengaku, bahu jalan Badami-Loji tidak aman, selain tinggi bahu dengan jalan , hal itu bisa berakibat jomplang. “Kalau bawa mobil harus hati-hati, kalau meleng jomplang bisa terjatuh, pokoknya jalan Karawang selatan horor deh,” pungkasnya.(yfn)