Benci Pengguna Narkoba
LEMAHABANG, RAKA – Bertepatan dengan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang biasa diperingati tiap tanggal 26 Juni, seorang pria tanggung dari Kecamatan Lemahabang, mengaku telah berhenti sebagai pengguna narkoba 5 tahun lalu, dan lebih memilih hidup normal layaknya masyarakat biasa dengan berbagai aktivitas positif. “Saya akui saya salah pergaulan hingga berani mencicipi narkoba, tapi saya tidak menyalahkan lingkungan apalagi teman saya, karena itu perbuatan saya sendiri. Tapi alhamdulillah, kurang lebih 5 tahun lalu saya sudah berhenti,” ujar lelaki yang namanya minta dirahasiakan, saat diwawancarai Radar Karawang, Rabu (26/6).
Ia melanjutkan, sesalahannya terbesarnya selama ini adalah karena sudah terjun di dunia hitam, selama 2 tahun lebih menjadi pengguna ganja. Ia hanya berfikir jika kesenangan dan ketenangannya itu didapat setelah menghisap ganja. “Sama sekali saya tidak pernah memikirkan akibatnya,” ucapnya.
Sesekali, 5 tahun lalu itu ia juga mengaku pernah merasakan narkoba jenis obat-obatan hingga sabu-sabu. Namun tidak ia teruskan dengan beberapa alasan yang menurutnya tidak cocok, dan memilih menghisap ganja karena dianggap menyenangkan.
Saat ini, setelah 5 tahun lalu memutuskan berhenti di dunia hitam itu, justru ia menjadi orang yang paling benci dengan pengguna narkoba. Bahkan, ia akui tidak ingin bersentuhan dengan orang jika gelagatnya sudah mencurigakan dan menjurus kepada seorang pengguna. “Sekarang saya paling benci dengan pengguna narkoba, dan mungkin mereka tidak tahu seperti apa akibat bagi tubuhnya,” tegasnya.
Ia juga mensyukuri dengan pertaubatannya itu, meskipun tidak begitu memahami soal hidayah, namun setelah ia lepas dari jeratan narkoba yang hampir membuat masa depannya hancur, ia aggaap, ini sebuah hidayah dari Allah. “Saya anggap ini hidayah dari Allah yang tidak boleh saya sia-siakan,” pungkasnya.
Ketua PC IPNU Karawang Aab Abdul Malik menyampaikan, jangan sampai generasi muda terkotori oleh barang haram, sudah jelas dalam aturan agama Islam, bahwa hal yang memabukan itu dilarang. “Harus pandai-pandai menjaga diri, agar tidak terjerumus dalam kehancuran,” pungkasnya. (rok)