- Warga Cikangkung Timur Ngaku Sudah Biasa
RENGASDENGKLOK, RAKA – Aliran irigasi Batujaya dimanfaatkan warga bantaran irigasi untuk mandi dan mencuci pakaian. Padahal, mereka sudah memiliki fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) di rumahnya masing-masing.
Dani (35), warga Cikangkung Timur, Desa Rengasdengklok Selatan mengatakan, sejak kecil sudah mandi di aliran irgasi Batujaya walaupun dirinya memiliki kamar mandi di rumahnya, pihaknya mengaku mandi di irigasi jauh lebih simpel ketimbang di rumah, karena mandi di irgasi tidak lagi memerlukan tenaga untuk menimba air sumur.
“Setiap hari, pagi sama sore mandi di sini, walaupun di rumah ada tempat mandi,” jelasnya kepada Radar Karawang, Rabu (26/06).
Ia melanjutkan, selama dirinya mandi di irigasi tidak pernah merasakan gatal-gatal maupun melihat hewan berbahaya. Menurutnya, kebanyakan warga Cikangkung Timur pun sering menggunakan air irigasi untuk mandi dan mencuci pakaian. “Jadi yang punya kamar mandi maupun wc banyak yang mandi di sini, bahkan sampai ngantre,” katanya.
Hal senada dikatakan Suryana (39), warga Cikangkung Timur mengungkapkan, mandi di saluran irigasi Batujaya sudah menjadi kebiasannya sejak kecil dan tanpa ada rasa malu walaupun aliran irigasi terdapat di pinggir jalan umum, hanya saja waktu dulu masih ada pondasi di pinggir sungai agar lebih memudahkan warga untuk mandi, pihaknya mengaharapkan agar aparat setempat bisa memfasilitasi pondasi yang biasa warga jadikan tempat mandi. “Dulu waktu masih ada pondasi kalau mandi itu ngejajar, sekarang pondasinya udah rusak,” ungkapnya.
Rositi warga Cikangkung Timur menerangkan, setiap harinya sering mencuci pakaian sekaligus mandi di irigasi, padahal dirinya memiliki kamar mandi di rumahnya, pihaknya mengaku memanfaatkan air irigasi untuk mencuci agar lebih hemat menggunakan air di rumah dan selama mandi dan mencuci pakaian tidak pernah mengalami penyakit akibat air irigasi yang dimanfaatkannya. “Karena udah biasa kali jadi tidak pernah gatal-gatal,” pungkasnya. (cr4)
