Putus Pengkastaan Sekolah
- Sistem Zonasi Dinilai Tepat
PURWAKARTA, RAKA – Sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru dinilai lebih aman khususnya bagi orang tua yang berencana memasukan anaknya ke sekolah-sekolah. Baik itu sekolah favorit maupun sekolah bukan favorit di Purwakarta.
Mantan ketua alumni HMI cabang Purwakarta, sekaligus sebagai orang tua dari calon peserta didik baru, Bubun Perkasa mengatakan, program Zonasi tepat untuk diterapkan dalam penerimaan peserta didik. Karena dengan sistem zonasi memberikan keleluasaan akan adanya kolaborasi. “Program zonasi ini kiranya tepat untuk diterapkan dalam penerimaan peserta didik, karena dengan sistem zonasi ini memberikan keleluasaan akan adanya kolaborasi antara yang cepat dan yang lambat menerima ilmu pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah,” ujarnya.
Bubun menjelaskan, selain itu, dengan sistem zonasi ini, akan dapat menghindari bertumpuknya pendaftaran peserta didik pada sekolah tertentu. “Menghindari bertumpuknya pendaftaran peserta didik pada sekolah tertentu, karena rata-rata orang tua maupun anak ingin masuk sekolah favorit. Sehingga mungkin saja dimanfaatkan untuk jual beli kursi sekolah oleh oknum panitia penerimaan peserta didik baru,” jelasnya.
Namun dengan sistem ini, konsentrasi dan penumpukan pendaftaran dari calon peserta didik baru ke sekolah tertentu atau yang lebih dikenal sebagai sekolah favorit dapat dihindari. ‘Jadi peluang-peluang bagi oknum panitia yang nakal dalam jual beli kursi sekolah dapat terhindarkan,” tambahnya
Ia juga mengungkapkan, sistem zonasi dinilai bagus. Karena tidak akan memunculkan kastanisasi atau pengkastaan terhadap sekolah-sekolah tertentu. “Sistem zonasi pula, saya pikir bagus. Karena tidak akan memunculkan kastanisasi (pengkastaan) terhadap sekolah-sekolah tertentu, sebagaimana yang terjadi selama ini. Sehingga ke depan, setiap anak didik sekolah di manapun sama-sama percaya diri,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Purwanto mengklaim, bahwa dengan sistem PPDB hari ini yang lebih transparan, banyak kepala sekolah yang mengatakan bisa tidur nyenyak, karena pihaknya sudah mewanti-wanti agar tidak menerima siswa titipan. “Saya mendapat banyak masukan dari kepala sekolah bahwa PPDB, sekarang alhamdulillah bisa tidur nyenyak, karena tidak ada yang berani nitip, karena kita kedepankan transparansi,” tuturnya. (ris)