635 Hektare Sawah Kekeringan
Petani Tegalwaru dan Pangkalan Bisa Gagal Panen
PANGKALAN, RAKA – Terik matahari beberapa minggu terakhir ini membuat sebagian besar lahan pertanian di Kecamatan Tegalwaru dilanda kekeringan.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pertanian Kecamatan Tegalwaru menyebutkan, setidaknya 285 hektare sawah mengalami kekeringan ringan dan sedang.
“Jika tidak hujan, maka sekitar 10 persen dari luas terdampak kemungkinan dipastikan puso,” ungkap Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tegalwaru Asep kepada Radar Karawang, Selasa (2/7).
Ia melanjutkan, seluruh lahan pertanian di Tegalwaru merupakan sawah tadah hujan. Hal inilah yang menyulitkan para petani saat musim kemarau. “Saat ini sumber air tidak ada,” ujarnya.
Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Pangkalan Amang mengatakan, luas lahan pertanian yang mengalami kekeringan mencapai 350 hektare. Jika kekeringan semakin serius, dipastikan para petani tidak bisa memanen padi. “Semua petugas lapangan dari pertanian sedang menghimpun data, dan mencari solusi agar kekeringan tidak berdampak luas,” ujarnya.
Menurut Amang, para petani di Pangkalan yang menjadi anggota asuransi petani bisa sedikit bernafas lega, karena jika terjadi puso ada penggantian dari pihak asuransi. “Hampir 75 persen petani di Pangkalan mengasuransikan pertaniannya,” tuturnya.
Sedangkan usia tanam padi di Pangkalan, kata Amang, sekitar 40 sampai 54 hari dan tidak memerlukan banyak air. “Namun jika masih ada sumber air dekat lahan pertanian, para petani akan menggunakan pompa agar sawah bisa diselamatkan,” katanya.
Ace Sugianto, petugas lapangan pertanian dari UPTD Pertanian Kecamatan Pangkalan mengatakan, sejauh ini tanaman padi yang terdampak Kekeringan belum separah pada tahun 2015.
“Kami akan terus intensif melakukan pengawasan agar petani tidak khawatir, kami berharap tidak mengalami puso,” tutupnya. (yfn)