Uncategorized

Satu Liang Dua Jenazah

Pemakaman Dengklok Utara Kumuh

RENGASDENGKLOK, RAKA – Fenomena menguburkan jenazah di liang lahat yang sebelumnya sudah ada makam lama atau menumpuk jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kota-kota besar semisal Jakarta bukan hal baru. Tapi di Kabupaten Karawang, ternyata ada yang seperti itu, yaitu di TPU Desa Rengasdengklok Utara, tepatnya di Dusun Karajan RT 01 RW 05, Jalan Kalijaya.

Lahan yang sempit dan tidak terurus, membuat banyak jenazah dimakamkan di liang lahat yang sebelumnya sudah digunakan.

Dede (32) warga Kalijaya RT 03 RW 09, Desa Rengasdengklok Utara mengatakan, TPU Rengasdengklok Utara kondisinya sangat mengkhawatirkan. Selain kumuh juga berantakan. “Banyak mayat yang ditumpuk, saking terbatasnya lahan di TPU Rengasdengklok Utara,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Kamis (4/7).

Dede yang kesehariannya membuka bengkel persis di depan makam melanjutkan, keluarganya juga dimakamkan di TPU tersebut. Namun karena lokasi makamnya ada di depan rumah, jadi bisa terurus. “Keluarga saya juga dimakamkan di sana. Hanya saja depan rumah, jadi bisa keurus sendiri,” jelasnya.

Ia melanjutkan, TPU yang berada di sisi Jalan Kalijaya, banyak mendapat respon negatif dari pengendara. Soalnya lokasi TPU tidak jauh dengan Tugu Kebulatan Tekad, itu terlihat sangat tidak terurus.

Dede mengakui, TPU Rengasdengklok memang tidak ada pengelolanya, paling ada setahun sekali saat menjelang Idul Fitri.
“Sayang banget TPU ini tidak ada pengelolanya, padahal berada di jantung Rengasdengklok,” katanya.

Dede berharap aparat desa atau kepala desa yang baru 2020, agar bisa merawat TPU yang sudah tidak layak tersebut. Dia prihatin saat ada warga luar Rengasdengklok Utara menanyakan soal TPU yang amburadul tersebut.

“Kadang kalau ada yang tambal ban di sini, suka nanya soal TPU Rengasdengklok Utara yang kondisinya memprihatinkan,” katanya.

Usup, ketua RT 01 RW 05 menyampaikan, sudah beberapa kali membahas TPU untuk dibersihkan saat kegiatan minggon desa, namun sampai sekarang belum ada realisasinya. Selain banyak sampah dan kumuh, TPU Rengasdengklok Utara sudah tidak lagi bisa menampung jenazah. “Sering ada kejadian, setiap yang gali kubur ada kain kafannya. Sehingga saat ada warga yang mau ziarah, banyak yang kuburan keluarganya sudah tidak ada karena ditumpuk,” katanya.

Dia mengaku, selain warga Desa Rengasdengklok Utara, banyak juga dari wilayah lain menguburkan jenazah di TPU Rengasdengklok. “Di sini tidak ada pengelolanya, soalnya tidak ada honornya juga. Paling setahun sekali dibersihkan, itupun yang memberikan upah dari peziarah,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, kepala Desa Rengasdengklok Utara belum bisa dikonfirmasi. Didatangi ke kantornya tidak ada di tempat. (cr4)

Related Articles

Back to top button