Uncategorized

Selamatkan Kakek dari Api

Perlengkapan Sekolah Yogi Ludes Terbakar

RENGASDENGKLOK, RAKA – Siang itu menjadi siang yang tidak mungkin bisa dilupakan oleh Yogi (14). Saat bermain dengan teman-temannya di lapangan dekat rumahnya di Dusun Karajan B RT 10 RW 04, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, sekira pukul 14.00, bocah yang masih duduk di bangku SMP itu melihat kepulan asap hitam membumbung ke langit.
Penasaran darimana asal asap tersebut, Yogi dan teman-teman sepermainannya itupun bergegas mencari sumber asap. Sesaat sebelum sampai di tujuan, sempat terlintas dalam pikirannya jika asap tersebut berasal dari rumahnya. Karena jalan yang dia tuju persis menuju tempatnya dan keluarga tinggal. Dugaannya tepat. Asap itu berasal dari api yang sedang berkobar di rumahnya. “Saya langsung minta tolong, karena di sekitar rumah tidak ada warga,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Kamis (11/7).

Puas berteriak minta tolong, Yogi teringat dengan kakeknya, Mista (70) yang berada di rumah. Sejurus kemudian, bocah tersebut memberanikan diri masuk ke rumah, lalu menyelamatkan kakeknya yang sedang susah payah berusaha menyelamatkan diri. “Saat api membesar, saya langsung mencari kakek dan membawanya keluar rumah. Sepeda motor pun berhasil saya bawa keluar,” ujarnya.

Tidak lama kemudian, warga setempat berbondong-bondong ke lokasi kejadian dan langsung berupaya memadamkan api. Namun angin kencang siang itu, membuat si jago merah semakin perkasa. Satu unit mobil pemadam kebakaran pun kewalahan. Dan akhirnya rumah tersebut beserta isinya benar-benar ludes. Termasuk seragam dan perlengkapan sekolah Yogi.

Misan (55) orang tua Yogi mengatakan, dia tidak mengetahui kronologis kejadiannya. Karena saat kejadian sedang bekerja di pabrik kerupuk di daerah Rengasdengklok. “Semua kebakar. Mulai dari surat-surat penting seperti kartu keluarga sampai peralatan rumah tangga, kira-kira kerugian sampai Rp50 juta,” jelasnya.

Ia melanjutkan, rumah berukuran sekitar 200 meter yang dihuni oleh 9 orang dari tiga kepala keluarga tersebut, habis terbakar tanpa ada barang-barang yang tersisa. Dia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk pembangunan rumahnya, karena jika mengandalkan hasil usaha sendiri tidak mungkin bisa membangun seperti semula. Maklum, dia bekerja serabutan sedangkan istrinya hanya ibu rumah tangga biasa. “Kalau belum ada bantuan, kami akan membuat tenda sementara untuk tempat tinggal,” katanya.

Nengsih (50) mengatakan, kurang dari satu jam rumah beserta isinya hangus terbakar. Karena saat itu angin lagi kencang. Dan sayangnya, perlengkapan baru sekolah anaknya pun ikut terbakar, yang tersisa hanya pakaian yang digunakannya saja. “Saya akan minta izin ke kepala sekolah, supaya anak saya bisa ke sekolah mengenakan pakaian biasa,” ujarnya.

Dedi Junaedi, ketua RT 10 RW 04 membenarkan kebakaran yang menimpa keluarga Misan. Menurutnya ada satu mobil pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api. “Jadi satu rumah ini ada tiga keluarga, kebetulan yang punya rumahnya lagi tidak ada semua, cuma ada kakeknya sama cucunya doang,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button