Gemar Membantu Warga Miskin Sampai Kelaparan

TEGALWARU, RAKA – Panggilan hati. Itulah sepenggal kalimat yang terucap dari mulut Ooh Komariah (45) warga Kampung Cilaksana II, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, tentang alasannya memilih menjadi relawan kemanusiaan.
Dirinya rela tanpa upah membantu warga yang membutuhkan tenaganya, untuk menjadi tenaga pendamping bagi warga yang sedang sakit dan membutuhkan pertolongan.
Seperti katanya “relawan”, perempuan dua anak itu rela bekerja tanpa upah, meskipun hidupnya jauh dari kata mapan. Sudah sebelas tahun mengabdi menjadi relawan tanpa upah apapun, dan tanpa diwadahi apapun, ibu sederhana itu mau membantu warga yang sakit dan mau menjadi pendamping.
“Alhamdulillah, saya mendapatkan dukungan dari suami. Makanya saya sering dimintai pertolongan oleh masyarakat yang kesulitan ketika hendak berobat ataupun mau perawatan,” ucap Ooy kepada Radar Karawang, Jumat (12/7).
Ia menceritakan kenapa sangat senang menjadi relawan, karena enam tahun lalu ayahnya sakit dan tidak punya biaya. Hingga pernah ditolong oleh seseorang, hingga ayahnya bisa berobat di rumah sakit. Bahkan ayahnya sebelum tutup usia beri amanat agar dirinya selalu mau membantu meringankan beban masyarakat yang kesusahan.
“Dari situ saya tergerak ingin membantu sesama, meskipun tanpa ada imbalan apapun. Bahkan tidak jarang saya pun mengocek uang sendiri agar bisa membantu,” katanya.
Ooy menjelaskan, dirinya hanyalah tamatan madrasah yang tidak tahu birokrasi. Namun, itu tidak soal selama apa yang dikerjakannya penuh dengan keikhlasan. “Tidak jarang sampai saya pun ikut menginap di rumah sakit, dan tidak jarang pula saya kehabisan uang untuk makan,” akunya.
Ia mengatakan, suaminya hanyalah sebagai seorang tukang, tetapi selalu memberikan dukungan dan tanpa ada rasa khawatir. “Suami saya ikhlas memberi izin agar saya bisa membantu sesama,” ucapnya.
Ketika disinggung apakah ada yang menawarkan diri sebagai petugas relawan yang dipayungi sebuah wadah, Ooy menjelaskan sampai saat ini belum ada. Ia pun berharap bisa bekerja dengan luwes ketika ada wadah yang memayungi hobinya itu.
Asep Setiawan, petugas Hukmas dan Promkes RSUD Karawang mengaku salut dengan apa yang dilakukan oleh Ooy, yang dengan sukarela membantu sesama. Ia pun mengungkapkan bahwa Ooy bekerja tanpa diupah. Bahkan tidak jarang ibu itu mengalami kesulitan sendiri, seperti belum makan dan minum.
“Makanya kadang saya tawari makan dan tidak jarang pula saya kasih uang alakadarnya, agar ada untuk beli makanan ringan,” katanya.
Camat Tegalwaru diwakili oleh sekretaris kecamatan Jumria mengatakan, dirinya akan berkoordinasi dengan leading sektornya yaitu Dinas Sosial, agar bisa mewadahi Ooy. “Ya memang sudah seharusnya diwadahi dan saya melihat ibu Ooy bekerja dengan hati, dan sangat peduli kepada masyarakat,” tutupnya. (yfn)