Uncategorized

Menyambung Hidup dari Sampah Plastik

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Bagi sebagian orang, minuman ringan dengan kemasan gelas plastik mungkin tidak berarti. Setelah airnya habis dikonsumsi langsung dibuang. Tapi bagi Ardi (44) warga Kampung Jati RT 04/12, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, itu adalah berkah untuk bertahan hidup.

“Lumayan, saya bisa jual kembali setelah gelas plastik saya bersihkan. Satu kilogram gelas plastik dihargai Rp2.000. Satu hari saya bisa dapat sekitar 20 sampai 30 kilogram, tergantung mau atau tidak saya mencarinya,” ucap Ardi kepada Radar Karawang, Selasa (16/7).

Dia mengaku penghasilannya tidak menentu. Tapi tidak putus asa menjalani kehidupan yang serba apa adanya. Kadang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, kadang juga kekurangan.

Bapak dua orang anak itu mengaku tidak lelah dalam menghadapi hidup. “Saya harus terus berusaha agar bisa makan dan hidup nyaman,” tuturnya.
Ia membeberkan setiap hari mulai bekerja pukul 06.00 sampai 15.00.

Lalu selepas mencari sampah gelas plastik, dikumpulkan dan dibersihkan agar tidak ada sampah dan bekas makanan atau kotoran di gelas plastik.

“Gelas plastik nya harus bersih, karena pengepul sekarang tidak mau menerima gelas plastik yang kotor dan banyak kotorannya. Pasti akan disortir oleh mereka sehingga tidak bisa dijual,” terangnya.
Ia mengaku jika ada pekerjaan yang lain mungkin akan diambilnya, tapi karena peluang itu tidak ada dan dapur harus tetap ngebul, maka mencari sisa gelas plastik menjadi pilihan yang terbaik. “Terpenting halal, saya tidak maling atau merugikan orang lain,” katanya.

Selain dia, di Telukjambe banyak sekali yang seprofesi. Mereka tetap menjalankan pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya. “Saya sudah enam tahun menjadi pemulung gelas plastik,” ujarnya. (yfn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button