Uncategorized

Dua Orang Diciduk Warga di Tugu Proklamasi

RENGASDENGKLOK, RAKA – Dua orang pelajar keblinger berhasil diamankan anggota Polsek Rengasdengklok karena membawa senjata tajam di sekitar Tugu Proklamasi, Kamis (18/7). Mereka adalah AI (15) warga Pebayuran, Bekasi, siswa kelas 9 SMP Satu Atap Pebayuran Bekasi dan AF (15) warga Pebayuran, Bekasi, siswa SMPN 1 Pebayuran.

AI mengaku tertangkap warga saat kumpul bersama teman sebayanya di sekitar Tugu Proklamasi. “Saya tidak tahu kalau di tas teman saya ada senjata tajam kayak gitu,” jelasnya kepada Radar Karawang, Kamis (18/7).

Ia mengatakan, berangkat dari rumah sekitar Zuhur, setelah diajak seorang temannya yang bernama Anim. “Tas itu milik Anim. Kita lupa jumlah yang nongkrong, kira-kira 10 orang, yang lainnya pada kabur,” katanya.

AI mengaku tidak ada rencana tawuran dengan siswa lain. Dia hanya sebatas nongkrong. Dan baru pertama kali nongkrong di Tugu Proklamasi.
“Saya baru pertama kali nongkrong disini, orang niatannya saja nongkrong doang, saya mah tidak bawa apa-apa,” katanya.

AF juga mengatakan tidak tahu soal senjata tajam yang ada di tas warna hitam putih kotak-kotak. Dia di Tugu Proklamasi hanya sebatas nongkrong.
“Sumpah saya mah tidak tahu apa, orang saya cuma main saja,” katanya.
Yayah (45) orang tua AI mengatakan, saat ini anaknya sedang libur karena di sekolah ada kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. “Siswa kelas tiga diliburkan alias belum mulai belajar. Jadi anak saya tidak bawa apa-apa,” ungkapnya.

Dia mengaku kaget setelah diberi tahu jika anaknya berada di kantor Polsek Rengasdengklok. Karena anaknya baru pindah dari salah satu pesantren. Yayah juga meyakini anaknya berprilaku baik. “Tadinya anak saya di pesantren, karena di pesantren kena penyakit cacar akhirnya dipindahkan. Tapi kalau sudah tahu kejadian ini, nanti mau dimasukan lagi ke pesantren,” katanya.

Yayah menceritakan, sekitar pukul 10.00, teman anaknya mendatangi rumah. AI pun mau diajak main. “Ada yang bilang lewat telepon kalau anak saya ada di Polsek Rengasdengklok, akhirnya saya buru-buru berangkat ke polsek,” katanya.

Tatang (41) orang tua AF mengatakan, dia selalu mendidik anaknya bahkan terus memantau kesehariannya. Dia sangat tidak menduga kalau anaknya ada di Polsek Rengasdengklok. “Jadi posisi anak masih libur, mungkin besok masuk sekolah, saya juga suka kontekan dengan kepala sekolah kalau ada apa-apa pasti hubungin saya,” katanya.

Bripka Syarif Usman, anggota Reskrim Polsek Rengasdengklok mengatakan, semua orang tua dan pihak sekolah datang dan akhirnya anak dikembalikan kepada orang tua dengan pihak sekolah. “Mereka juga sudah dibuatkan surat pernyataan,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button