Cetak Pelajar Problem Solving
TEGALWARU, RAKA – Kegiatan belajar mengajar tidak harus melulu tentang pengetahuan umum atau eksak. Tapi juga bisa dikolaborasikan dengan pemecahan masalah lingkungan sekitar.
Itu kerap dilakukan oleh SMP IT Bina Al Jihar di Kampung Cidoro, Desa Cigunungsari, Kecamatan Tegalwaru. Para siswanya mampu menjadi seorang yang bisa memecahkan masalah. Hal itu agar siswa bisa berinteraksi dengan lingkungannya.
Kepala SMP IT Bina Al Jihar Nuryaman mengatakan, semakin kompleknya tantangan zaman, kedepan dibutuhkan generasi yang tangguh dan berkarakter. “Generasi yang tangguh ini membutuhkan pendidikan karakter yang kuat sejak dasar,” tutur Nuryaman.
Dengan mengusung konsep kultural, keagamaan, siswa di sekolah tersebut akan mengikuti kegiatan belajar mengajar yang akan merasakan disiplin. Sebanyak 70 persen siswa dari lingkungan desa tersebut.
“Harapan kami sekolah kami bisa berkembang dengan besar dan mampu meraih siswa sebanyak-banyaknya,” harapnya.
Sekolah yang berdiri di lahan setengah hektare ini didukung suasana pedesaan yang jauh dari kebisingan, sehingga memberikan keamanan yang lebih bagi siswanya. Lingkungan persawahan dan kehidupan agraris masyarakat sekitar, akan menjadi laboratorium alam bagi para siswa.
Kurikulum SMP IT Bina Al Jihar ini, kata Nuryaman mengusung konsep akhlak dan kepemimpinan, bakat dan kemampuan hidup, seni dan kreativitas, lingkungan dan konservasi serta logika dan akademik. “
Nilai-nilai keislaman bakal diberikan melalui pembiasaan sharing motivasi dan tausiyah, salat dhuha dan al Matsurat, tahfid dan tahsin dan lainnya,” ujarnya.
Pembelajaran juga akan menyenangkan dengan konsep pembelajaran interaktif, pembelajaran santai di ruang terbuka dipadukan dengan kekeluargaan dan diskusi, komputer dan internet.
“Mudah-mudahan sekolah kami bisa merepresentasikan keinginan masyarakat di wilayah Kecamatan Tegalwaru,” ujarnya. (yfn)