HEADLINEKARAWANG

Pemberangkatan Calon Jamaah Haji Kloter 87

Bawa Bekal Ikan Teri

KARAWANG, RAKA- Baru pertama kali pergi ke Tanah Suci, ada saja kekhawatiran sulitnya beradaptasi dengan makanan. Solusinya, bawa bekal sendiri dari rumah, termasuk bawa ikan teri.

Jalanan menuju Pemda Karawang sudah dipenuhi pengantar calon jamaah haji (CJH) Karawang kloter 87 sejak pukul 10.00 WIB, CJH datang bersama rombongan pengantar, ada yang menggunakan mobil bak terbuka dengan membawa sound system sambil diiringi shalawat, ada juga menggunakan kendaraan pribadi dan hanya membawa keluarganya saja, padahal CJH baru diberangkat pukul 17.45 WIB.

Diantara ratusan jamaah yang berangkat kemarin, ada Kasih dan Rasih, warga Kampung Rawabebek, Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan yang akan ikut berangkat haji. Meski harus menunggu berjam-jam di tengah teriknya pelataran Pemda Karawang, tak mereka hiraukan, mereka sudah tak sabar ingin segera berangkat ke Tanah Suci. “Perasaan senang, akhirnya setelah menunggu 7 tahun sekarang saya berangkat haji,” kata Kasih, Rabu (31/7) saat menunggu pelepasan di Pemda Karawang.

Selama ini, perempuan berusia 60 tahun ini, menyisihkan sebagian uangnya hasil bertani untuk berangkat ibadah haji bersama suaminya Tarya (67). “Berangkat keinginan sendiri, karena sudah mampu. Kalau sudah mampu tidak berangkat dosa,” terangnya.

Meski sudah tak muda lagi, Kasih tidak khawatir akan terganggu kesehatannya selama di Tanah Suci. “Alhamdulillah sehat, tidak ada yang dirasa. Saya ke sana tujuannya tidak lain untuk ibadah,” paparnya.

Selain membawa bekal baju, Kasih juga membawa bekal makanan, salah satunya ikan teri. “Tidak banyak sih cuma setengah kilo. Mie juga bawa, takut nanti gak enak makannya,” paparnya.

Sama halnya dengan Kasih, CJH lainnya Rasti juga memiliki tekad yang sama untuk menunaikan ibadah haji. Dia yakin ibadahnya lancar tanpa ada gangguan kesehatan. “Tidak ada doa khusus, minta kuat, minta sehat supaya lancar ibadahnya. Gak takut sih, kan ada pembimbingnya juga,” tuturnya.

Rasih mengaku naik haji dibiayai sendiri, hasil nabung selama bertahun-tahun dari hasil kuli tani. “Setiap kali panen nabung. Saya senang sekali bisa pergi ke Makkah,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button