HEADLINE

Tiap Hari Cium Bau Limbah

Sungai Cilamaya Hitam Pekat

CILAMAYA WETAN, RAKA – Air menghitam, bau menyengat terlihat di Sungai Cilamaya, Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan. Setiap hari, masyarakat dipaksa mencium bau tak sedap dari kali tersebut.

Kondisi Kali Cilamaya seperti itu sudah, bukan kali ini saja, tapi sudah bertahun-tahun dan tak pernah ada solusi. Setiap musim kemarau, air menghitam dan menimbulkan aroma tak sedap. Di duga kuat akibat limbah yang berasal dari hulu sungai. “Hampir satu bulan kondisinya seperti ini,” ucap Kepala Desa (Kades) Muara, Iyos Rosita, kepada Radar Karawang, Jumat (9/8).

Selain mencemari lingkungan, kades khawatir limbah itu memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. “Kami khawatir ada dampak kurang baik terhadap kesehatan warga desa kami yang berada disekitar Kali Cilamaya, khsusunya warga desa kami,” katanya.

Salah satu anggota BPD di Cilamaya yang enggan disebutkan namanya, mengatakan dengan lantang, kondisi Kali Cilamaya yang dicemari limbah seperti sekarang ini sudah puluhan tahun terjadi. Bukan tidak melakukan apa-apa, ia sempat meresponnya mulai dari diskusi hingga melakukan aksi demonstrasi. “Diskusi udah, demo udah. Janji-janji dari para elit dan pemegang kebijakan udah bosen kita dengar,” tegasnya.

Sampai saat ini pun ia masih berpikir apa yang harus di lakukan lagi. Namun, ia masih berharap dengan kebijakan pemimpin setelah melihat hal ini. “Mudah-mudahan kagak pada buta mata para pemimpin kita, dan tidak diam mereka dengan keadaan ini,” gaungnya.

Kapolsek Cilamaya, Kompol Sutejo menyarankan, agar Kades Muara mengirimkan surat resmi kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang agar masalah ini secepatnya ditangani. “Kades harus buat surat resmi ke kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang. Supaya tahu asal limbah dari mana,” imbuhnya.

Sementara Danramil Cilamaya Kapten Infantri Ade Sudarya, untuk menindak lanjuti keresahan masyarakat itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Satgas Citarum Harum. “Akan saya informasikan ke Satgas Citarum Harum. Minimal tahu limbah ini berasal dari mana,” paparnya.

Pencemaran di Kali Cilamaya ini tidak pernah berhenti. Padahal sumber pencemarannya sudah diketahui. Beberapa hari lalu, sejumlah pabrik di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta diduga terindikasi membuang limbah tidak sesuai baku dan mutu ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Hal tersebut diketahui setelah Satgas Citarum harum sektor 19 berserta Muspika Kecamatan setempat melakukan sidak ke pabrik-pabrik di wilayah tersebut. “Setelah kita cek berserta Dansektor 19 Kolonel Inf Agoes Hari S dan muspika ternyata ada 4 perusahaan yang terindikasi mencemari Sungai Cilamaya,” ujar Camat Cibatu Rustaman Arifin.

Rustam mengatakan 4 perusahaan yang teridikasi tidak sesuai baku mutu ke aliran sungai Cilamaya yang bermuara ke bendungan Barugbug, Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang yaitu PT Elite Paper, PT Puri Nusa PT Assa Paper serta PT Sanfu. “Untuk empat perusaahan yang ada di Cibatu itu kedepanya udah ada MoU dan sementara di tutup pembuangan limbahnya ke sungai Cilamaya. Jika keempatnya sudah ada sekejul atau netmepnya sudah bagus, maka akan dibuka kembali,” ujarnya.

Camat menegaskan dengan adanya kontroling dari Dasektor 19 berserta muspika kecamatan setempat, diharapkan sejumlah perusahaan tersebut memiliki tanggung jawab dalam pengolahan limbah. “Alhamdulilah dengan kedatangan kita ke perusahaan tersebut, mereka ada itikad baik dan akan siap berperan serta untuk memperbaiki, namun kedepan kita akan cek kembali ke perusahaan-perusahaan tersebut dengan waktu yang tidak ditentukan,” paparnya. (rok/gan)

Related Articles

Back to top button