Kolesterol Mengintai

Terlalu Banyak Konsumsi Daging Kambing
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Jika Anda mengalami pusing dan mual hari ini, bisa disebabkan terlalu banyak mengonsumsi daging kambing terlalu banyak saat Idul Adha.
Pemilik Klinik Aldans Medika dr Bubun Bunyamin mengatakan, seharusnya jangan berlebihan dalam mengonsumsi daging. Hal itu bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh, serta diri terhindar dari berbagai penyakit. “Dari sisi daging, jangan berlebihan. Maksud saya makna berlebihan itu relatif. Kalau saya sarankan cara membatasinya, tidak sampai kenyang,” terang praktisi kesehatan itu kepada Radar Karawang, Minggu (11/8).
Dia meyakini setiap orang memiliki batasan tersendiri, kapan waktunya berhenti makan. Karena itu, tidak ada aturan baku tentang seberapa banyak seseorang boleh mengonsumsi daging, termasuk saat Idul Adha. Menurutnya mengonsumsi makanan khas lebaran tak serta merta memicu tekanan darah tinggi, terlebih pada mereka yang tidak memiliki riwayat sebelumnya.
Dia menegaskan bahwa hipertensi tak muncul secara tiba-tiba, melainkan akumulasi dari gaya hidup yang dilakukan dalam waktu yang lama. Mengonsumsi daging secara berlebihan, dapat menyebabkan sembelit atau sulit buang air besar karena tubuh kekurangan serat.
“Dari sisi pencernaan dampak langsung akibat mengonsumsi daging kambing berlebihan, adalah sembelit. Daging merah merupakan salah satu makanan yang membuat usus ekstra berat untuk mengeluarkannya,” katanya. Dia menganjurkan masyarakat yang akan mengonsumsi daging kurban, banyak mengonsumsi sayur-sayuran.
Selain itu, lanjut Bubun, konsumsi daging kambing berlebih juga bisa berdampak pada seseorang yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Penyakit GERD yaitu penyakit di mana asam atau isi lambung balik arah ke atas kembali ke kerongkongan. Maka GERD-nya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing berlebihan. Apalagi setelah mengonsumsi daging langsung tidur karena kekenyangan, sehingga akan mencetuskan keluhan penyakit GERD-nya,” kata dia.
Selain itu, bisa memicu efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah, jika daging merah termasuk daging kambing ini dikonsumsi dalam waktu yang lama. Daging kambing termasuk daging sapi termasuk kelompok daging merah yang banyak mengandung lemak. Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh, dan lemak jenuh ini banyak mengandung LDL atau lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah di otak maupun jantung.
Selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani. Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk menggantikan sel-sel yang rusak, dan sebagai zat pembangun. Namun Bubun mengingatkan agar tidak mengonsumsi daging kurban baik itu sapi atau kambing secara berlebihan.
“Daging kambing dan sapi yang akan menjadi santapan utama hari raya kurban, sekali lagi mengandung zat gizi yang memang kita butuhkan, tetapi kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan kita,” kata Bubun.
Dia mengingatkan agar masyarakat jangan lupa mengimbangi dengan banyak makan buah dan sayur, untuk mengurangi efek samping dari makan daging berlebihan. Selain untuk memperlancar buang air besar, serat yang terkandung dalam sayur dan buah-buahan akan mengurangi serapan kolesterol di usus halus. (yfn)