BUMDes Sukasari Disuntik Rp1,2 M
PURWAKARTA, RAKA – Badan Usaha Milik Desa tampaknya tengah jadi promadona. Di Purwakarta, ada juga BUMDes yang mendapat perhatian Kementerian Desa.
Saat ini, BUMDes Desa Sukasari tengah melakukan pemetaan lahan untuk penanaman sorgum. Penanaman sorgum tersebut masuk dalam program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL) Kementerian Desa dengan alokasi anggaran Rp1.216.290.000.
Direktur BUMDes Sukasari Aliyudin mengatakan, Pemetaan lahan bekerja sama dengan Perhutani dan lahan milik masyarakat yang siap menaman sorgum.
“Untuk lahan Perhutani yang dipakai 3 hektare, sementara dari lahan masyarakat yang ikut dalam program ini 7 hektare, target saat ini 10 hektare lahan yang siap ditanami sorgum,” ujarnya.
Dijelaskannya, saat ini lahan yang sudah ditanami sorgum sudah satu hektare. Sisanya menunggu anggaran dari Kementerian Desa turun. “Nunggu dana dari Kementerian Desa, kemungkinan akan turun nanti di akhir bulan Agustus,” terangnya.
Alasan dipilihnya bahan pangan sorgum, karena tanaman itu merupakan bahan pangan serba guna. Dari mulai biji hingga akarnya ada manfaatnya. Bijinya bisa dijadikan bahan pangan pengganti padi.
“Sorgum juga mengandung karbohidrat. Selain itu, batang pohonnya bisa dijadikam bahan baku gula. Serta, ampasnya bisa dijadikan pakan ternak. Dengan begitu, sorgum adalah tanaman yang sangat ekonomis,” papar dia.
Dia juga mengatakan, pengelolaan penamanan sorgum akan dikelola oleh BUMDes. Mulai dari pra tanam, panen sampai pascapanen. Termasuk, pasarnya sudah tersedia. “Pasarnya juga sudah ada. Jadi, tinggal realisasi tanamnya,” ujarnya.
Camat Sukasari Idrus Nurhasan membenarkan, jika ada program budidaya sorgum di wilayahnya. Sebagian, masyarakat Sukasari sudah tak asing lagi dengan tanaman ini. Sebab, dulunya pernah ada sejarah petani menanam sorgum. “Kalau warga sini, menyebutnya gandrung, bukan sorgum,” ujarnya. (ris)