Rumah Umayah tak Tersisa
BANYUSARI, RAKA – Tidak ada firasat apapun yang diterima Umayah (67), warga Kampung Gempol Pasar RT 02/02 Desa Gempol, Kecamatan Banyusari, sebelum api melahap seisi rumahnya hingga tak tersisa.
Pil pahit itu harus dirasakannya setelah rumahnya terbakar pada Rabu (21/8) pagi, setelah kobaran api melahap rumah beserta seisinya. Peristiwa yang diketahui sekitar pukul 10.15 tersebut begitu cepat. Dalam hitungan menit, kobaran api kian membesar.
Apalagi saat itu angin bertiup cukup kencang, sehingga kobaran api cepat membesar. Pertolongan warga dengan peralatan sementara tak mampu membendung kobaran si jago merah. Hingga pada pukul 10.00 tim pemadam kebakaran dari Cilamaya datang.
Perlahan, api mulai dapat dijinakkan. Namun apa daya, sudah telanjur menghabiskan seisi rumah milik Umayah. Tim pemadam kebakaran mampu menjinakkan api pada pukul 11.00. Kebakaran yang lebih besar lagi tidak terjadi. Karena tidak merembet ke rumah tetangganya yang berdampingan.
Saat ditemui Radar Karawang, Umayah terlihat begitu syok. Bahkan ia terlihat terus meneteskan air mata. Katanya, tidak ada benda berharga yang bisa diselamatkan. Bahkan uang pinjaman untuk menyekolahkan cucunya habis terbakar. “Taksiran kerugian bisa mencapai Rp 200 juta. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumah seperti semula,” ujarnya.
Kebakaran ini, menghanguskan seisi rumahnya. Mulai dari peralaran masak, kasur, lemari, uang Rp1 juta, kartu keluarga, akta dan barang-barang berharga lainnya.
Saksi mata yang juga tetangga korban, Widia Negsih mengangatakan, peristiwa itu disadarinya saat dirinya sedang tiduran di rumah yang dihuninya. Tiba-tiba hidungnya mencium aroma bau benda terbakar. Namun kala itu dirinya mengira tetangganya membakar sampah. “Saya tiduran di ruang depan, pada saat mencium bau hangit langsung mengecek ke belakang. Di atas tangga rumah ada asap dan kobaran api, langsung mematikan colokan listrik serta pergi keluar meminta tolong kepada warga unntuk mematikan api,” ujarnya saat ditemui di sekitar lokasi.
Ditambahkannya, dalam hitungan menit api semakin besar, sehingga tidak ada benda berharga yang bisa diselamatkan. “Apinya langsung membesar dan para tetangga langsung membantu untuk memadamkan api,” jelasnya.
Namun apa daya, peralatan seadanya tak mampu membendung kobaran api yang tertiup angin cukup kencang. Informasi sementara, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Meski tak ada korban jiwa, namun satu keluarga kehilangan harta bendanya. (acu)