Uncategorized

Petani Amansari Pesimis Bisa Panen

RENGASDENKLOK, RAKA – Bertani di sawah non teknis sangat beresiko. Apalagi jika musim kemarau, jika tidak dibantu dengan pompanisasi, dipastikan akan mengalami kekeringan.

Yoyo (65) buruh tani warga Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, mengatakan sawahnya kerap kekurangan air karena tidak ada aliran irigasi ke sawahnya. Kalaupun ada harus mengandalkan mesin pompa. “Sumber air di sini cuma mengandalkan hujan aja, paling sama pompa. Tapi sekarang sedang surut,” jelasnya kepada Radar Karawang.

Kondisi lahan garapannya pun sekarang mengkhawatirkan. Sawahnya kering, retak-retak, dan tanaman padi nyaris mati. Agar tidak terlalu merugi, dia terpaksa menanam kacang hijau. “Saya sudah mengeluarkan biaya Rp1 juta. Mulai dari biaya traktor, tandur dan pupuk,” ujarnya.

Yoyo juga pesimis melihat kondisi padinya. Kecuali ada berkah dari langit dengan turunnya hujan. “Saya berharap bantuan dari pemerintah, untuk menyalurkan air irigasi maupun sungai kecil ke sawah saya,” tuturnya. (cr4)

Related Articles

Back to top button