Jadi Pengurus OSIS Berat
CILAMAYA WETAN, RAKA – Capek tak jadi soal demi sebuah proses yang menjanjikan. Meski sejak pagi isi kepala diperas di ruang kelas, namun ketika kegiatan memanggil, siap atau tidak para pengurus OSIS harus melaksanakan tugasnya.
Ketua OSIS SMK Indonesia Mas (Domas) Cilamaya Kapi mengatakan, rasa capek sudah menjadi konsekuensi bagi para pengurus OSIS, terlebih ketika beberapa kegiatan memiliki waktu yang hampir bersamaan.
Namun ada cara untuk mengatasinya. Kuncinya yaitu dengan menjalani berbagai kegiatan dengan ikhlas, serta niatkan untuk pembelajaran. Terlebih jika kegiatan telah rampung dan sukses dilaksanakan. Rasa capek pun akan hilang diganti dengan kebanggaan dan kepuasan. “Capek itu pasti, karena setiap kegiatan selalu kita ikuti. Asalkan dijalani dengan ikhlas, saya yakin capeknya hilang kok,” ucapnya.
Menurutnya, meski rasa capek pengurus OSIS lebih daripada siswa lain, itu hal wajar. Dia meyakini jika proses menjalani kepengurusan OSIS ini memiliki kemanfaatan lebih. Bagaimana tidak, saat siswa lain asyik bermain, pengurus OSIS justru masih berkutat dengan perencanaan kegiatan.
Ia mengakui, saat kegiatan di sekolah full, bahkan memaksa dia harus menghabiskan malamnya di lingkungan sekolah, orangtuanya pun sering mempertanyakan. Namun, setelah diberikan pengertian serta memperhatikan perubahan, justru orang tuanya malah mendukung keseibukannya tersebut. “Orang tua sering nanyain, tapi pas dijelasin malah ngedukung. Kata ibu, tetep semangat dan harus membanggakan kedua orang tua,” imbuhnya.
Terlebih ketika orang tuanya melihat perubahan sikap dan razinnya Kapi, pihak keluarga menyatakan sangat mendukung kegiatannya. “Semakin kesini semakin rajin dan banyak kegiatan positif,” ujarnya.
Pascapemilihan ketua OSIS Dimas baru, semua berjalan dengan dancar dan belum menemui kendala. Harapannya, dia bisa menjalankan visi dan misi dengan baik, anggota dan pengurus OSIS bisa semakin maju dari OSIS sebelumnya.
Sementara menurut Pembina OSIS Domas, Ridho Sulistyono, dalam waktu dekat ini, para pengurus OSIS telah melaksanakan beberapa kegiatan. Mulai dari kurban, kegiatan upacara, dan 17-an.
Menurutnya tugas OSIS ini berat, karena hampir semua kegiatan dilibatkan. Makanya, untuk jadi pengurus OSIS memerlukan modal pengalaman berorganisasi, komunikasi menyalurkan aspirasi. “Karena para pengurus OSIS akan mencerminkan dan mencontohkan hal positif untuk siswa lain,” pungkasnya. (rok)