HEADLINEKARAWANG

PT KAI Ngotot Tutup Perlintasan Kereta Gorowong

KARAWANG, RAKA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) tetap menolak membuka perlintasan kereta api Gorowong, Desa Warungbambu, Kecamatan Karawang Timur. Jika Pemkab Karawang ingin membukanya kembali, harus mengirim surat ke Dirjen Perkeretaapian.

Sikap keukeuh tersebut tergambar pada pertemuan antara Pemkab Karawang dan PT KAI Daop 1 Jakarta, Rabu (28/8), di ruang rapat Bupati Karawang yang dihadiri Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Dinas Perhubungan Karawang dan sejumlah pihak lainnya.

Eva Chairunisa, Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta mengatakan, PT KAI memutuskan perlintasan atau biasa disebut sebidang liar itu harus ditutup. Hal itu berdasarkan kepentingan keselamatan. Karena jika sebidang liar itu dibuka akan sangat berbahaya. “Kalau dari kami PT KAI harus ditutup, karena itu sangat berbahaya,” katanya, usai rapat.

Karena ada permohonan untuk tidak ditutup, kata Eva, maka ke depan pemerintah daerah akan membuat langkah-langkah agar bisa mengakomodir semua kebutuhan masyarakat. “Nanti akan ada langkah-langkah. Kalau kami sebagai operator, demi keselamatan perjalanan kereta api harus ditutup. Sampai sekarang masih ditutup,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Kabupaten Karawang Arief Bijaksana mengatakan, hasil dari koordinasi dengan Daop 1 Jakarta, pada prinsipnya pemerintah daerah harus mengirimkan surat ke Dirjen Perkeretaapian untuk meminta agar perlintasan tersebut tidak ditutup. “Kita harus kirim surat ke Dirjen. Karena izin resminya dari Dirjen,” kata Arief.

Menurutnya, jalan tersebut sudah menjadi jalan umum dan menjadi jalan kelas kabupaten, oleh karenanya pemerintah daerah akan mengirimkan surat ke Dirjen Perkeretaapian untuk tidak menutup perlintasan tersebut. “Kita proses hari ini. Besok kita kirimkan surat ke Dirjen agar perlintasan itu diresmikan. Karena frekuensi kendaraan yang melintas juga banyak,” ujarnya.

Untuk perlintasan liar yang lain, lanjut dia, akan dikaji lagi bersama. Namun untuk saat ini pemerintah daerah tengah mengupayakan agar perlintasan Gorowong Warungbambu agar diresmikan. “Itu nanti kita kaji. Sekarang karena ada insiden jadi ditutup dan kita upayakan agar dibuka,” ujarnya.

Warga Warungbambu Aceng, yang juga datang dalam kegiatan pertemuan tersebut mengatakan, sangat tidak setuju dengan rencana penutupan perlintasan Gorowong. Karena selain menjadi hambatan bagi warga sekitar, penutupan tersebut juga akan berdampak terhadap beberapa warga yang selama ini mencari rupiah di perlintasan itu. “Warga sekitar susah harus muter ke kota dulu kalau mau ke mana-mana. Penghasilan kami juga akan hilang,” ungkapnya. (nce)

Related Articles

Back to top button