HEADLINE

Siapkan Tenaga Ahli, Jangan Cuma Protes

Wabup: Organisasi Mahasiswa Loyo

CILAMAYA, RAKA – Megaproyek PLTGU di Cilamaya, seharusnya direspon oleh warga di kawasan pesisir utara Karawang itu dengan menyiapkan sumber daya manusia profesional.

Masyarakat setempat, kata Ketua Umum Sadulur Cilamaya H Nurhaimin, jangan hanya gaduh mempersoalkan proses rekrutmen tenaga kerja pada saat proyek pembangunan berlangsung. Menurutnya, warga Cilamaya harus beberapa langkah lebih maju. “Kita harus sadar, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana caranya agar nanti setelah beroperasi, tenaga-tenaga ahli, tenaga-tenaga terampil, itu diisi oleh warga lokal,” ujarnya di sela-sela seminar Reposisi Peran Lembaga Pendidikan, Pemuda dan Ormas dalam Mengawal Pembangunan yang dilaksanakan komunitas Sadulur Cilamaya di Kampus YEBC, Jalan Raya Cilamaya-Cikalong, akhir pekan kemarin.

Diakuinya, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan PT Jawa Satu Power selaku pengelola PLTGU nantinya. “Kita juga harus tahu, SDM seperti apa yang nantinya dibutuhkan. Sehingga kita bisa dipersiapkan dari sekarang. Agar nantinya, warga Cilamaya bisa mengisi pos-pos tenaga profesional,” imbuhnya.

Nurhaimin menambahkan, pihaknya tidak ingin melihat warga Cilamaya hanya menjadi tenaga kerja pelengkap di objek vital yang ada di tanah kelahirannya. “Ini kesempatan yang baik, agar kita menyiapkan tenaga kerja profesional. Ini juga yang harus dipikirkan oleh lembaga pendidikan yang ada di sini. Jangan sampai menyiapkan tenaga kerja, tapi tidak terserap oleh dunia kerja yang ada di daerahnya,” tandasnya.
Karenanya, kata pria yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri ini, pihaknya akan mendukung penuh lembaga pendidikan vokasi di Cilamaya. “Syaratnya harus mampu merespon kebutuhan dunia kerja. Termasuk perguruan tinggi profesional, bisa kita kembangkan di sini,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsari mempertanyakan lemahnya sikap kritis pemuda dan ormas.
Pria yang akrab disapa Jimmy itu menegaskan, pemuda maupun ormas jangan hanya diam jika melihat kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Termasuk sistem rekrutmen tenaga kerja.

Sebagai wakil bupati kata Jimmy, dirinya pernah berinisiatif untuk menerima lamaran kerja untuk didistribusikan ke perusahaan-perusahaan yang ada di Karawang. Dia menilai, selama ini proses rekrutmen tenaga kerja di dinas tenaga kerja tidak berjalan dengan baik. “Wakil bupati menerima lamaran kerja pada dikeroyok rame-rame. Padahal banyak oknum di dinas tenaga kerja,” ujarnya saat memberikan sambutan di acara tersebut.

Untuk itu, dirinya berharap pemuda maupun ormas memaksimalkan perannya, ikut menyuarakan kepentingan rakyat. “Jadi pemuda itu semuanya diam seribu bahasa karena peran kepemudaan dengan ormas belum bisa maksimal,” tandasnya.

Ketua PKB Karawang ini justru mengajak pemuda agar tidak takut protes, karena bagian dari demokrasi. “Banyak SD yang mau roboh, kantor pemda dua gak dibangun, trotoar dibangun 15 miliar ga ada manfaatnya sama sekali. Kenapa ini ormas sama organisasi mahasiswa pada diem aja?” ujarnya. (asy)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button