KARAWANG

Adat Istiadat Masih Jadi Kendala KB

KARAWANG, RAKA – Program Keluarga Berencana (KB) belum semuanya diterima masyarakat, sebagian masih enggan karena terbentur ada istiadat. Di Kecamatan Tirtamulya, saat ini masyarakat yang ber-KB baru 9.541 orang, sebanyak 5.836 diantaranya menggunakan jenis KB suntik.

Koordinator Balai Penyuluhan Keluarga Berencana Kecamatan Tirtamulya Nani Sulastri mengatakan, meski masih banyak kendala dalam mengajak masyarakat untuk meminta menggunakan KB. Namun pihaknya, selalu gencar dalam melakukan sosialisasi pragram KB. “Kendalanya, karena masih banyak masyarakat yang memegang adat istiadat (banyak anak banyak rezeki), suami yang tidak mengizinkan istrinya, kurangnya sarana prasarana tempat pelayanan. Walaupun demikian, kami tetap melakukan sosialisasi KB, bahkan sampai door to door,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Senin (2/9).

Ia menjelaskan, hal itu karena untuk mensukseskan program pemerintah dalam mengendalikan penduduk. “Soalnya, slogannya itu dua anak cukup,” jelasnya.

Masih dikatakannya, dari 9.541 peserta KB aktif di Kecamatan Tirtamulya, sebanyak 5.836 orang menggunakan jenis KB suntik. “Yang paling sedikit menggunkan jenis KB yaitu sebanyak 24 medis operasi pria,” tuturnya.

Ia berharap, kepada para peserta KB aktif yang ada di wilayahnya, jangan sampai berhenti untuk mencegah terjadi kehamilan. “Mari kita suksesken program pemerintah, dua anak cukup,” harapnya.

Suryani (26), warga Desa Parakanmulya, Kecamatan Cikampek mengatakan, sudah mempunyai anak satu umur dua tahun. Usai melahirkan sampai sekarang belum pernah menggunakan KB. “Nanti kalau punya anak dua baru menggunakan KB,” pungkasnya. (acu)

Related Articles

Back to top button