Uncategorized

Padi Ludes Dimakan Tikus

AWASI PADI: Awin (60) warga Dusun Pangasinan, Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya, sedang mengawasi sawahnya yang sempat hancur dimakan tikus, kemarin. Kini, dia memasang plastik agar si pengerat itu tidak kembali merusak padi yang sudah ditanamnya.

Petani Kutawaluya Tandur Dua Kali

KUTAWALUYA, RAKA – Belakangan ini hama tikus menjadi persoalan serius bagi petani padi hingga mengalami kerugian jutaan rupiah. Kondisi tersebut dikeluhkan Awin (60) warga Dusun Pangasinan, Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya. Dia sudah melakukan berbagai cara untuk mengusir hama tikus yang sudah menyerang tanaman padinya sekitar 2.750 are, mulai dengan cara memasang jaring, memberi jebakan tikus dan obat tikus hingga saat ini sawahnya disekat plastik. “Memang tahun sebelumnya juga ada tikus, tapi tidak separah musim ini,” jelasnya kepada Radar Karawang, Rabu (4/9).

Ia melanjutkan, musim ini dirinya sudah melakukan tandur sampai dua kali. Tandur pertama semua tanaman padinya ludes dimakan tikus, dengan kerugian mencapai Rp3 juta satu kali tandur, belum lagi biaya untuk obat hama. “Kalau ditotal seluruh uang yang dikeluarkan hampir Rp10 jutaan, hanya saja tidak menghitung secara rinci,” katanya.

Awin menambahkan, tidak mempunyai harapan panjang untuk meminta bantuan pada pemerintah, walaupun dalam hatinya ingin dibantu Dinas Pertanian seperti obat ataupun bibit. “Saya tanggung sendiri setiap kerugian ini, walaupun susah payah nyari uangnya,” katanya.

Hal serupa dikatakan Wahid, warga Waluya. Dia mengaku sawah orang tuanya seluas enam petak turut diserang hama tikus, hingga harus tandur tiga kali. Dia mengaku setiap kali tandur memakan biaya kurang lebih satu Rp1 juta. “Sekarang ini tikusnya sudah mulai berkurang, mungkin pindah ke tempat lain atau gimana,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Back to top button