Apresiasi Budaya
PENGHARGAAN: Asda 1 Samsuri memberi penghargaan.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Mengangkat kesenian dan kebudayaan dalam acara Gebyar Paten Cilamaya Wetan, dinilai langkah yang tepat. Selain menerima pelayanan yang seabrek, penitia dan peserta ikut menikmati suguhan kesenian tersebut.
Terlebih, dalam acara itu ada warga asal Desa Cikalong, Kecamatan Cilamaya Wetan, Anen, yang menampilkan kesenian Berokan. Diketahui, seni Berokan itu merupakan kesenian asli dari Cilamaya. “Kesenian Berokan ini mengambil simbol menolak balai yang saat ini sudah jarang, bahkan hampir terlupakan. Makanya kita ingin melestarikan lagi kesenian asli Cilamaya ini,” ujar Anen singkat.
Sementara Plt Camat Cilamaya Wetan Entoh Hendra Permana mengatakan, jauh-jauh hari mempersiapkan untuk acara Gebyar Paten ini. Selain pelayanan, pihaknya ingin menampilkan lagi adat leluhur yang hampir dilupakan masyarakat. Terlebih, adat budaya ini milik masyarakat Cilamaya asli. Dia juga ingin acara Paten ini bisa untuk menghibur semua yang hadir. Pasalnya, masyarakat Cilamaya juga perlu untuk dihibur. “Supaya paten ini tidak membosankan, makanya kita padu padankan dengan kesenian,” ucapnya.
Ditambah dengan adanya 30 penari dari setiap sekolah dasar, sementara di Cilamaya ada 35 SD. Hal ini sesuai dengan arahan bupati untuk berpartisipasi dalam acara HUT Karawang mendatang.
Mewakili bupati, Asda 1 Karawang Samsuri mengatakan, dia menilai Cilamaya Wetan semakin maju dan jadi barometer pembangunan di Karawang. Meski aksesnya jauh dari perkotaan, namun Cilamaya tak kalah dengan progres pembangunan di kota.
Terlebih, Paten ini disuguhkan untuk semua masyarakat yang dipadukan dengan berbagai kebudayaan. Menurutnya, dengan menampilkan dan kebudayaan, peserta maupun panitia ikut terhibur. Bukan hanya itu, kesenian ini juga perlu dilestarikan agar tetap ada. “Selain akses pelayanan bisa lebih dekat, semoga semakin baik untuk mendapatkan data diri dan administrasi lainnya. Untuk keseniaannya terus lestarikan,” pungkasnya. (rok)