Uncategorized

Jalan Badami-Loji Rawan Putus

BERKEROAK: Tanah penahan jalan Badami-Loji yang berdekatan dengan Sungai Cibeet berkeroak. Bronjong yang dibangun pun terlihat tidak mampu menahan tekanan bahu jalan.

Penyangga Tanah Berkeroak

PANGKALAN, RAKA – Longsor tebing penyangga jalan Sungai Cibeet di sekitar Dusun Parunglaksana, Desa Citaman, Kecamatan Pangkalan, mengalami keroakan. Hal itu bisa memutus satu-satunya jalan lingkar di ujung selatan Karawang, jalan penghubung Badami-Loji. “Memang keroakan itu bekas gerusan Sungai Cibeet pada musim hujan yang lalu, material tanah terbawa arus sungai. Beruntung warga sekitar mengurug dengan material batu kapur,” ucap RT 012 Amin kepada Radar Karawang, Senin (9/9).

Bantaran sungai yang berkeroak sudah dilakukan pembangunan tembok penahan tanah dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat. Entah, lanjut Amin, apakah mau sampai atas atau tidak, dirinya belum mendapatkan informasi yang lebih jelas.

Dari pengamatan, keroakan dengan kedalaman hampir tiga meter dan lebar keroakan mencapai satu meter itu, jika tanpa ada tembok penahan tanah, dipastikan bisa memutus badan jalan. Padahal, jalan itu sangat penting keberadaannya bagi kelangsungan warga tiga kecamatan yaitu Tegalwaru, Pangkalan dan Telukjambe Barat.

Rohaeni (30) pemilik warung di sekitar lokasi tersebut mengaku was-was, pasalnya belakang warung tepat sungai Cibeet. Tanahnya pun sudah ada yang longsor. Sementara untuk lebih aman, dipasang rucuk bambu. “Saya khawatir saat nanti memasuki musim penghujan, kalau dibiarkan bisa longsor warung saya,” katanya.

Hal senada diutarakan oleh Dadang (40) pemilik warung lainnya. Seharusnya pemerintah melalui bidang pemeliharaan sungai, sudah melakukan peremajaan dan penanganan Cibeet karena sungai tersebut belum tersentuh perbaikan. “Memang harus dikeruk, sungai juga dangkal. Kalau musim hujan pasti sering banjir dan meluap ke jalan. Bantaran sungai banyak yang berkeroak,” terangnya.

Camat Pangkalan Usep Supriatna mengatakan, akan menyampaikan surat ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Provinsi Jawa Barat untuk mengantisipasi hal itu. “Coba kami akan eskalasi ke pihak yang berkompeten, dan sementara pihak provinsi melalui Dinas PUPR sudah menembok tanah yang longsor,” pungkasnya. (yfn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button