PURWAKARTA

PT MSS Ketar Ketir

SIDAK : Satgas Citarum Harum Sektor 13 saat melakukan sidak ke PT. Mandiri Sejahtera Sentra. Hal itu dilakukan karena ada pendangkalan sungai atas aktivitas penambangan yang dilakukan perusahaan tersebut.

  • Disidak Satgas Citarum Harum

PURWAKARTA, RAKA – PT. Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) nampaknya dibuat pusing dengan sidak yang dilakukan oleh Satgas Citarum Harum Sektor 13. Atas sidak itu, pihak perusahaan harus melakukan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan akibat aktivitas perusahaan. “Kita sengaja datang Ke PT. Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) ini untuk meminta keterangan terkait dampak lingkungan dari perusahaan ini,” kata Komandan Sektor 13, Kolonel Inf. Nazwardi Irham, kepada Radar Karawang, di lokasi tambang batu, di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Selasa (10/9).

Ia mengatakan, kedatangannya merupakan yang kedua kali setelah sebelumnya dari Satgas Citarum telah meminta klarifikasi terkait imbas lingkungan dari perusahaan yang diketahui telah berdiri sejak 2010 lalu.
Kerusakan yang ditimbulkan antara lain seperti sedimentasi atau pendangkalan sungai akibat debu dan pasir atau limbah perusahaan PT MSS yang jatuh dan mengendap di aliran sungai Cibuluh hingga ke sungai Ciwaru Desa Warungjeruk, Kecamatan Tegalwaru. “Dampak limbah dari perusahaan ini sangat dirasakan warga apalagi di hilir sungai yaitu Sungai Ciwaru sudah dangkal akibat tumpukan baik dari pasir dan limbah abu batu,” katanya.

Atas dasar itu, pihaknya segera bergegas menemui pihak pengelola PT MSS dan mengajak mereka melihat secara langsung kondisi sungai yang bermuara di sungai Cigalumpit itu. “Apalagi mata air yang biasa dikonsumsi warga pun ikut tersendat akibat dampak dari aktivitas tambang batu ini, sehingga warga sekitar sulit untuk mendapatkan air bersih,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya khawatir jika terus dibiarkan kondisi tersebut tak hanya berdampak buruk bagi sungai Citarum, namun juga berpengaruh buruk terhadap pemukiman warga. “Ketika musim hujan debu ini berubah menjadi lumpur, dan lumpur ini akan masuk ke pemukiman juga persawahan, jelas ini akan berdampak buruk,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya pun telah berkoordinasi lebih jauh dengan pihak PT MSS untuk kembali memulihkan sungai Cibuluh. “Selain melakukan pengerukan limbah yang mengendap di aliran sungai, kita juga akan meminta PT MSS melakukan penataan sungai Cibuluh, salah satunya seperti membangun parit atau drainase di bantaran sungai Cibuluh. Dan terakhir membuat kolam penampungan limbah debu dan pasir agar tidak masuk lagi ke aliran sungai,” katanya.

Menanggapi sidak tersebut, Sarif yang merupakan Kepala Seksi PT. MSS mengaku sangat berterima kasih atas informasi yang telah disampaikan pihak Satgas Citarum Harum. “Ya bagus jadi ada masukan untuk kita,” katanya.

Disinggung soal dampak pendangkalan sungai dirinya tak menampik hal tersebut. “Kalau soal pendangkalan sungai kita lihat dari hulu yah kita sudah melakukan perbaikan, namun jika ada dampak ke hilir kita akan secepatnya segera melakukan perbaikan,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button