GERBANG SEKOLAH

Becak, Andalan Siswa SMPN 1 Rengasdengklok

NAIK BECAK: Anak-anak SMPN 1 Rengasdengklok sedang naik becak saat pulang sekolah.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Becak merupakan salah satu moda transportasi yang sudah lama digunakan untuk masyarakat. Kini, keberadaan roda tiga tanpa mesin tersebut masih menjadi pilihan bagi anak sekolah.

Sebagaimana dikatakan Aldi, warga Kalijaya, Rengasdengklok Utara. Siswa SMPN 1 Rengasdengklok, ini sering menggunakan becak. Selain mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan, bagi Aldi, becak adalah alat transportasi yang ramah lingkungan. “Saya ke sekolah tidak bawa motor, jadi kalau pulang suka jalan kaki atau naik becak, karena bebas dari polusi,” jelasnya kepada Radar Karawang, Selasa (10/9).

Menurutnya, tarif becak tidak menguras kantong, berbeda dengan kendaraan lain. Disamping ramah lingkungan dan ekonomis, keseruan naik becak juga terasa, karena dalam satu becak suka bareng-bareng bersama teman sejawatnya. “Kalau dari sekolah ke gang rumah saya itu cuma Rp3.000,” katanya.

Hal serupa dikatakan Wisnu siswa SMPN 1 Rengasdengklok, warga Blokraton, Rengasdengklok Selatan. Dia sering menggunakan becak karena pihak sekolah melarang siswanya membawa motor. “Banyak di sini yang suka naik becak, soalnya kalau tidak dijemput paling jalan kaki,” katanya.

Menjelang pulang sekolah di SMPN 1 Rengasdengklok, tampak tukang becak sudah berjejer di depan sekolah. Aja (50) warga Bojong Tugu sudah berprofesi sebagai tukang becak 10 tahun yang lalu mengatakan, dirinya setiap hari standby di depan gerbang sekolah guna menarik penumpang. Dia mengaku tarif yang diberikan mulai dari Rp3.000 sampai Rp10 ribu per siswa. “Tergantung jarak, kadang sesuka anak-anak saja, namanya juga siswa masih terbatas uangnya,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Back to top button