Karawang

Punya Siswa Tapi tak Punya Gedung

AUDIENSI: Pengelola SLB Cahaya Bangsa Karawang dialog dengan Wakil Ketua 1 DPRD Karawang Ajang Supandi.

  • SLB Cahaya Bangsa Ngadu ke DPRD

KARAWANG, RAKA – Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Cahaya Bangsa Karawang datangi kantor DPRD Karawang. Mereka meminta anggota DPRD mendorong pemerintah daerah membantu dan memperhatikan kelangsungan sekolahnya.

Kepala SLB Cahaya Bangsa Karawang Abdul Rojak mengatakan, sekolahnya sudah ada sejak tahun 2017. Namun sudah dua tahun berjalan, tidak ada perhatian dari pemerintah terhadap SLB yang dijalankannya. “Sudah berdiri sejak tahun 2017 tapi dari pemerintah daerah tidak ada perhatian,” kata Rojak, kepada Radar Karawang, Selasa (10/9).

Dikatakan Rojak, SLB yang beralamat di Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya itu sudah memiliki 35 siswa dengan empat kebutuhan khusus. Diantaranya lima orang autis, 15 tunarungu wicara, dua orang difable dan sisanya grahita down syndrom. Para siswa yang menjadi pelajar pun bukan hanya dari Kecamatan Batujaya, tetapi juga dari beberapa kecamatan lain. Namun meski sudah memiliki siswa, pihaknya belum bisa melengkapi persyaratan untuk mendapatkan izin prinsip. Salah satunya ialah lahan dan bangunan. “Kita belum punya bangunan dan lahan. Sementara ini kita numpang di SLB lain,” paparnya.

Rojak mengatakan, ia sudah berupaya untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah melalui dinas pendidikan. Ia juga pernah mendatangi DPRD agar dibantu, namun belum ada respon. “Tadi juga kita nemuin dewan lagi dan bawa proposal agar dibantu. Katanya akan dibantu,” ujarnya.

Fasilitas yang menjadi syarat, kata dia, ialah lahan dan bangunan. Untuk mendapatkan izin resmi mengoperasikan sekolah, setidaknya harus ada 500 meter lahan tanah dan bangunan. Jika sudah memiliki lahan, bisa diajukan untuk mendapatkan bantuan dana operasional. “Sekarang guru dan yang kerja ada 15 orang. Sumber gajinya dari dibantuan warga sekitar yang menjadi donatur. Tapi sekarang juga dibolehkan oleh disdikpora dan dinas pendidikan provinsi untuk operasi,” katanya.

Saat ditemui di ruanganya, Ajang Supandi, wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Karawang, mengaku prihatin dengan kondisi SLB itu. Ia sangat apresiasi kepada pengelola karena selama ini bisa menjalankan SLB yang sifatnya sangat bermanfaat itu. “Ini kan untuk sosial ya. Jadi saya apresiasi dan akan suport,” kata Ajang.

Ditanyakan bentuk bantuan yang akan diberikan, Ajang menjanjikan bahwa kebutuhan SLB mengenai lahan akan dibahas dan dikonsultasikan ke DPP Gerindra. Sementara untuk bangunannya ia akan memberikan melalui aspirasi. “Nanti kita rapat dengan teman-teman Gerindra dan konsultasikan ke DPP,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Back to top button