Forum Kepsek Swasta Tawarkan Konsep Magang

AUDIENSI: Pengurus Forum Kepala Sekolah Swasta usai bertemu dengan Kadisnakertrans H Ahmad Suroto.
KARAWANG, RAKA – Penyerapan tenaga kerja dinilai masih mandek. Masih banyak lulusan SMK swasta yang tidak terserap industri. Mengatasi pesoalan tersebut, Forum Kepala Sekolah Swasta Karawang mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menawarkan konsep magang.
Bersama kepala Disnakertrans Karawang, para kepala sekolah membahas lulusan sekolah swasta agar bisa bekerja dan bersaing di perusahaan yang ada di Karawang. Khususnya untuk angkatan kerja tahun 2020 yang akan datang. “Intinya kami dari forum komunikasi kepala sekolah swasta, bersilaturahmi dengan kadisnaker membahas soal perekrutan tenaga kerja,” kata Endang Rohmat, ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta, kepada Radar Karawang, Jumat (20/9).
Dikatakan Endang, pada tahun 2020 nanti, pihaknya mempunyai konsep mengenai proses penyerapan tenaga kerja dari Karawang. Yaitu dengan melaksanakn sistem magang selama tiga bulan pada saat siswa masih duduk dibangku kelas tiga. “Jadi ketika masih kelas tiga, siswa dilakukan pelatihan dan pembinaan langsung di perusahaan. Sehingga saat lulus bisa langsung dipanggil dan kemampuannya sudah sesuai dengan standar yang diminta perusahaan,” papar Endang.
Dengan dilakukannya sistem seperti itu, kata dia, maka penyerapan tenaga kerja dari sekolah Karawang bisa lebih maksimal. Para lulusan SMK pun sudah memiliki kemampuan seperti yang dikehendaki oleh perusahaan. “Jadi sebelum siswa lulus itu dimagangkan dulu di perusahaan. Ini kita usulan untuk tahun depan. Tahun sekarang juga yang terserap dari swasta sudah ada 300-an melalui masing-masing BKK,” katanya.
Sementara, Kepala Disnakertrans Karawang Ahmad Suroto mengatakan, forum komunikasi kepala sekolah swasta meminta alokasi, agar para lulusan SMK swasta bisa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan melalui BKK. “Ya kita tidak ada diskriminasi. BKK swasta dan negeri sama aja. Jadi lulusan swasta juga harus bisa ikut mengikuti tes di semua BKK,” ujarnya.
Suroto juga mengatakan, konsep tersebut memang sudah ia terapkan di tahun 2019. Dengan memasukan beberapa pelajar kelas tiga SMK untuk melakukan tugas praktik atau pelatihan di perusahaan. Namun baru beberapa sekolah yang melaksanakan itu. Belum dilakukan secara merata. “Iya kelas tiga SMK itu dipraktikan di perusahaan. Jadi setelah lulus itu bisa bekerja di perusahaan pada saat si anak praktik. Tahun ini juga sudah mulai tapi belum semua sekolah,” terangnya.
Untuk menindak lanjuti usulan tersebut, kata dia, pihaknya akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan perusahaan kemudian mensosialisasikan kepada semua perusahaan. “Nanti saya kokunikasikan dan koordinasikan dengan pihak perusahaan. Biar gak ada perekrutan liar dan juga menghindari percaloan,” ucapnya. (nce)