Dorong Pemuda Aktif Berkebangsaan
SAMPAIKAN MATERI : Narasumber saat menyampaikan materi kebangsaan yang diikuti pemuda dan mahasiswa.
PURWAKARTA, RAKA – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Purwakarta Komisariat STAI Muttaqien menggelar Dialog Kebangsaan di Aula Janaka Pemerintah Daerah (Pemda) Purwakarta.
Acara tersebut mengusung tema ‘Spirit Kepemudaan dalam Memenuhi Basic Demand Bangsa Indonesia’. Dialog kebangsaan yang mengusung nilai kepemudaan ini diharapkan dapat meningkatkan kebutuhan kebangsaan bagi pelajar dan Mahasiswa se-Purwakarta, khususnya kader HMI Purwakarta.
Ketua Panitia kegiatan, Maulana Alasyari mengatakan, dialog kebangsaan bertujuan menumbuhkan jiwa kebangsaan pemuda Purwakarta. Memahami Basic Demand Bangsa Indonesia, Mengenalkan HMI kepada Pelajar dan atau calon mahasiswa Purwakarta. “Penting ditekankan bahwa memproduksi gagasan adalah peran pemimpin dan pemuda untuk memperjelas arah dan visi hidup. Kita hidup karena punya gagasan,” kata pria yang akrab disapa Kang Arif.
Ahmad Arif pun menyebut, pemuda harus melek dalam memandang dan menganalisis fenomena kehidupan sehari-hari, sebagai bekal untuk membentuk gagasan.
Sementara Ketua Bawaslu, Ujang Abidin memaparkan, partisipasi pemuda dalam mewujudkan bangsa berspirit demokrasi pancasila memberikan pesan akan perlunya implementasi nilai pancasila pada jiwa pemuda. “Pemuda perlu intelektualitas dalam memahami kehidupan kebangsaan, yakni memahami nilai-nilai Pancasila lalu mengamalkannya,” kata Ujang.
Ia pun menjelaskan tentang pentingnya Demokrasi Pancasila, yakni memahami dan mengamalkan demokrasi dengan aktif berorganisasi dan berpartisipasi dalam kegiatan kebangsaan yang berlandaskan pada nilai-nilai dalam pancasila. “Dalam melaksanakannya, tidak ada dominasi, bahwa semuanya bisa hidup dengan semangat cita-cita bangsa Indonesia seutuhnya,” lanjutnya.
Pemateri lain, Surya Hadi Darma yang membawakan materi tentang pendidikan pemuda dan nilai-nilai kepribadian bangsa mengamanatkan, agar pemuda senantiasa mengamalkan nilai-nilai kepribadian bangsa, yang dalam hal ini adalah Pancasila. “Meski begitu, kita tetap membutuhkan kesadaran dalam menjalankan nilai-nilai tersebut, karena manusia kerap hilap, sehingga kadang menyeleweng,” pesan Surya.
Abdillah Mushthafa, ketua HMI Komisariat STAI Muttaqien sebagai pemateri terakhir yang menggantikan Ketua Umum HMI dan Badan Pengelola Latihan HMI cabang Purwakarta membawa materi HMI dan Basic Demand Bangsa Indonesia mengulas tentang sejarah pergerakan pemuda dan dinamika HMI. “Bangsa Indonesia dalam perjuangannya memiliki demand atau kebutuhan di setiap fasenya, yakni kebutuhan akan sosok penyadar, sosok pemersatu dan sosok problem solver,” kata Abdillah.
Ia pun menyebutkan bahwa HMI memiliki tujuan yang sejalan dengan demand bangsa Indonesia, yang terkonsep dalam Lima Kualitas Insan Cita. “Sehingga dengan bergabung ke HMI, kita ikut berjungan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia,” katanya. (ris)