Uncategorized

Terpaksa Mandi Pakai Air Citarum

MACING MANIA: Meski jumlah ikan di Sungai Citarum tidak sebanyak dulu, para pemancing tetap mekaksakan diri untuk berburu ikan di sungai terkotor dan tercemar tersebut. Terlihat para pemancing menunggu keberuntungan, Senin (23/9).

Berwarna Pekat dan Bau

RENGASDENGKLOK, RAKA – Ternyata, air Sungai Citarum yang sudah tercemar masih digunakan warga untuk kebutuhan mandi. Daming (55) waraga Krajan Selatan, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, mengatakan, sejak ada pabrik di Karawang, dirinya merasa terancam karena air Citarum yang dulu dapat dikonsumsi warga untuk kebutuhan mandi, mencuci bahkan sampai digunakan untuk masak, saat ini hanya dapat digunakan untuk menyiram tanaman dan mandi, itu pun dengan keterpaksaan. “Kalau airnya hitam bau, saya baru mandi di sumur orang. Soalnya takut mengganggu kesehatan,” jelasnya kepada Radar Karawang, Senin (23/9).

Tidak hanya mandi, kata Daming, dia pun sering buang air besar di aliran Sungai Citarum. Pihaknya pun acap kali mancing di Citarum, walaupun ikannya tidak sebanyak dulu. Damimg berharap pemerintah dapat menjaga kelestarian lingkungan aliran Sungai Citarum. Sebab air Citarum masih digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. “Terutama yang bahaya itukan limbah, sekarang lumayan tidak kotor dan bau parah lagi,” katanya.

Hal serupa dikatakan Uci (66) warga Krajan Selatan, biasanya gili-gili atau tanggul Citarum di Desa Karyasari, banyak digunakan masyarakat sebagai tempat mancing sampai malam hari, namun saat ini terlihat jarang karena ikan di citarum berkurang. “Kalau yang mancing setiap hari ada, cuma tidak ramai kayak dulu saja,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button