Uncategorized

10 Hektare Lahan Terbakar

PADAMKAN API: Warga dan polisi berusaha memadamkan api dengan pelepah daun pisang di Kampung Cijambe, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kamis (26/9).

Dua Hari Kebakaran Terjadi di Tegalwaru

TEGALWARU, RAKA – Kebakaran kembali terjadi di Tegalwaru. Dua kebakaran hutan terjadi di dua desa dalam satu hari. Luas lahan yang terbakar mencapai 10 hektare. Terdiri dari hutan pohon bambu milik warga.

Kepala Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Tegalwaru Kiki Baehaki mengatakan, kebakaran yang terjadi di lahan milik warga yaitu di areal lahan pohon bambu, Cijambe, Desa Kutalanggeng, dan areal lahan pohon bambu di Tegal Pepentul, Desa Cintalanggeng. Tidak ada korban dalam kebakaran tersebut, namun kerugian bambu mencapai puluhan juta rupiah. “Sampai saat ini asal api tengah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian. Beruntung areal lahan jauh dari rumah warga,” terang Kiki kepada Radar Karawang, Kamis (26/9).

Api bisa dikuasai dua jam kemudian. Petugas pemadam kebakaran dibantu kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, BPBD Kecamatan Tegalwaru, aparatur desa dan masyarakat terjun memadamkan api.

Rudin (32) seorang warga mengaku, masyarakat setempat dikagetkan oleh kepulan asap yang berasal dari areal lahan pohon bambu. Ia pun spontan mengajak warga lain datang dan mendekati asal asap api. Dan benar saja, areal lahan pohon bambu sudah terbakar. “Kami juga kaget, soalnya api cepat merambat ke berbagai arah. Terlebih angin sangat kencang. Kami dan warga berupaya memadamkan api, dan warga lainnya coba menghubungi pemadam kebakaran Kecamatan Tegalwaru,” terangnya.

Kapolsek Pangkalan melalui Kasubsektor Tegalwaru Aiptu Danu Sriyanto mengatakan, asal api sehingga terjadi kebakaran sampai saat ini masih dalam pemeriksaan menunggu api benar-benar padam. Sementara semua elemen coba memadamkan api yang ada, sampai ke titik-titik api yang diduga bisa memicu kembali menyala. “Sementara ini kami belum bisa menyimpulkan asal muasal api dari mana, dan menunggu pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.

Kepala Desa Cintalanggeng Emuh mengatakan, kedua lokasi itu di dua desa yang berbeda. Satu wilayah di Tegal Pepentul merupakan wilayah kerjanya. “Kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta, karena ada sebagian bambu siap jual,” tutupnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button