Pelajar yang Ikut Demo Disanksi
Zainurrizal
PURWAKARTA, RAKA – Kabar adanya pelajar SMK di Purwakarta yang berangkat untuk aksi demo benar adanya. Ada sekitar 11 pelajar SMK YPK Purwakarta yang bolos dan tertahan di Polres Bekasi.
Kepala SMK YPK Zainurrizal, membenarkan jika ada pelajarnya yang ikut aksi ke Jakarta. Namun sebelum sampai mereka tertahan di Polres Bekasi. “Kalau kemarin ada sebelas orang pelajar, kami yang ikut aksi, tapi malem sudah dipulangkan, dijemput oleh orang tua siswa,” terangnya.
Namun, lanjutnya, untuk pemberangkatan pada hari Kamis belum terlihat. Tetapi kemungkinan pelajar untuk aksi ada, dikarenakan ada laporan orang tua. “Belum tahu pasti ada anak yang berangkat lagi. Tapi tadi (kemarin) ada laporan dari orang tua siswa, nanti kita cek lagi,” paparnya.
Ia juga menyebut, keterlibatan pelajarnya dalam aksi unjuk rasa menolak RUU KUHP dan Revisi UU KPK dikarenakan ajakan dari media sosial. “Ada ajakan dari medsos, jadi mereka ikut-ikutan. 11 Pelajar tersebut bolos, di kita kondisinya masih KBM seperti biasa, tidak sedang ujian,” paparnya.
Dijelaskannya, jika para pelajar sudah berada di lingkungan sekolah, tidak akan bisa keluar dikarenakan ada sistem absen selama tiga kali mengikuti jadwal kegiatan. “Bolos sekolah, karena kalau sudah ada di sekolah tidak bisa keluar. Karena ada tiga kali absen, jadi pasti kepantau karena semi pesantren, ada waktu salat duha, zuhur ngaji dan ashar ngaji,” terangnya.
Oleh karenanya, pihaknya akan memberikan sanksi teguran kepada sebelas pelajar yang ikut aksi dikarenakan bolos sekolah. “Kita akan tegur karena bolos sekolah, orang tuanya akan dipanggil, dan ditanya soal motif kesana,” tegasnya.
Nanti, pihak sekolah akan mengadakan kajian soal RUU KUHP dan Revisi UU KPK yang tengah ramai diperbincangkan, agar siswa tidak terprovokosi orang tak bertanggung jawab. “Sampai memberi pembinaan soal etika demo, karena dalam menyampaikan asipirasi tidak boleh anarkis,” paparnya.
Sementara Dudi Setiadi, Kepala SMKN 1 Purwakarta memastikan tidak ada pelajarnya yang ikut aksi ke Jakarta. “Gak ada pelajar kita yang ke Jakarta, walaupun banyak ajakan tapi kita juga sudah mewanti-wanti untuk tidak terprovokasi oleh media sosial,” pungkasnya. (ris)