Sisir Pelajar Perokok
CEK PEROKOK: Pegawai Puskesmas Tempuran lakukan pemeriksaan kondisi kesehatan siswa SMAN 1 Tempuran. Hal ini bagian dari upaya pencegahan supaya pelajar tak merokok.
TEMPURAN, RAKA- Tahap sosialisasi dan komitmen membangun Kawasan Tanpa Rokok (KTR) telah selesai. Saat ini tahapan tersebut berlanjut kepada peninjauan implementasinya. Seperti yang di lakukan Puskesmas Tempuran, pihaknya datangi sekolah-sekolah untuk langsung melakukan pemeriksaan terhadap siswa.
Peninjauan impelemntasi KTR tersebut, pihak Puskesmas memilih lingkungan SMP/MTs dan SMA, tujuannya agar siswa dapat menerapkan pola hidup sehat tanpa rokok. “Siswa SMA ada 20 orang dan SMP/MTs 30 siswa,” ujar Kepala Puskesmas Tempuran Silahudin Ajiz, Jumat (27/9) kemarin.
Peninjauan implementasi KTR di lingkungan sekolah yang di lakukan Puskesmas Tempuran ini, dilakukan dengan cara memeriksa sisa pembakaran karbon dioksida (CO2) yang terdapat pada siswa. Karena dikhawatirkan terdapat asap rokok yang menempel di paru-paru mereka. “Kita periksa 20 siswa SMA dan 30 siswa MTs,” katanya.
Adapun tahap pemeriksaannya, siswa harus menghirup alat yang telah disediakan sebagai indikator berapa sering mereka merokok. Selanjutnya, hasilnya akan ditampilkan pada layar kecil yang terdapat pada alat tersebut.
Salah satu guru SMAN 1 Tempuran Asep Suherman mengatakan, peninjauan impelementasi KTR tersebut memang harus terus dilakukan, agar mereka para perokok aktif dapat mengetahui kadar asap yang ada dalam paru-parunya masing-masing. Dengan demikian, setelah mereka ketahui hasilnya, bisa menjadi tolak ukur agar kedepannya tidak kembali merokok. Karena diakui atau tidak, candu rokok ini hal yamg sulit ditinggalkan, entah itu guru maupun siswanya. “Kita pihak sekolah ikut mendukung kegiatan ini,” pungkasnya. (rok)