TANAM PALAWIJA: Sejumlah lahan pertanian di Lemahabang sudah ditanami palawija.
LEMAHABANG, RAKA – Instruksi UPTD Pertanian Kecamatan Lemahabang agar petani tanam palawija pascapanen perlu memperhitungkan waktu. Mengingat datangnya air bisa mengancam tanaman tersebut.
Seksi Perum Jasa Tirta (PJT) 2 Telagasari Dudung mengatakan, menanam palawija pascapanen perlu memperhitungan waktu atau jarak tanam palawija hingga panen. Karena dikhawatirkan air datang sebelum waktunya palawija dipanen. “Kira-kira palawija sampai panen berapa bulan, kalau satu bulan kayaknya bisa,” ucapnya.
Lebih lanjut, jika petani memaksa tanam palawija yang usia tanam hingga panennya lebih dari satu bulan, bukan keuntungan yang akan didapat, justru mereka akan merugi. “Cari tanamam palawija yang usia tanamnya satu bulan. Kalau tanam palawija yang usianya lebih dari satu bulan, atau sampai dua bulan, keburu air datang,” tegasnya.
Seorang petani Desa Ciwaringin Yayan mengatakan, petani yang sering dianggap masyarakat bawah hanya bisa ikut intruksi atasan saja. Namun, jika instruksi tersebut bisa menguntungkan, dia siap untuk mengikuti. “Untik tanam palawija pun kita harus tahu ilmunya, belum lagi persiapannya. Sementara sebentar lagi air datang. Takutnya sebelum panen malah banjir duluan,” ungkapnya.
Namun sebaliknya, jika instruksi tersebut malah merugikan para petani, dengan tegas dia menolak. Karena petani kecil, lanjut Yayan, hanya mencari keuntungan kecil juga. “Kalau malah rugi mah kita gak mau,” pungkanya. (rok)
