Area SDN Kalangsuria 3 Berbahaya
ZONA BAHAYA: Siswa SDN Kalangsuria 3 bermain di depan gedung yang atapnya ambruk.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Setelah atap ruang kelas belajar SDN Kalangsuria 3, Kecamatan Rengasdengklok ambruk, Minggu (29/9), belum ada tindakan. Padahal, bangunan tersebut sudah mau roboh.
Kondisi ini, membuat membuat resah wali murid. Pihak sekolah hanya memasang tali plastik yang berfungsi sebagai police line, agar tidak ada murid yang mendekat ke gedung rusak.
Midah, Wali murid kelas 2 SDN Kalangsuria 3 mengatakan, sejak empat hari yang lalu, sekolah anaknya sudah roboh, namun sampai saat ini belum juga ada perbaikan dari pihak sekolah, padahal kondisinya sangat mengenaskan alias miris. “Untung waktu robohnya pas hari libur jadi tidak ada siswa yang main di sana,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Rabu (2/10).
Lanjut Midah, saat melihat bangunan yang sudah parah dan hampir roboh tersebut, membuat dirinya khwatir jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Apalagi harus memakan korban. Pihaknya berharap pihak sekolah segera menangani bangunan yang rusak tersebut, supaya siswa lebih nyaman kembali saat berada di lingkungan sekolah. “Kalau itu sudah harus cepet-cepat dibangun lagi, apalagi yang belakanya udah mau roboh,” katanya.
Asep Wahyu, operator SDN Kalangsuria 3, mengatakan sampai saat ini belum ada perintah dari dinas pendidikan soal ambruknya atap ruang kelas belajar untuk direhab maupun dirobohkan, sedangkan pihak sekolah hanya menunggu intruksi dari atasan. Pihaknya mengaku pihak dinas akan sesegera untuk merenovasi ataupun membangun kembali ruangan yang ambruk tersebut. “Hari Minggu juga ada dari dinas kesini, kemudian hari senin juga pak Kadisnya langsung datang keseini,” katanya.
Saat ini, sekolah hanya bisa memasang tali plastik, agar siswa tidak mendekat ke area berbahaya. “Padahal kita sudah membuat batas kuning, tapi sekarang sudah ada yang rusak,” paparnya.
Rusta, Korwilcambidik Rengasdengklok mengatakan, selama belum ada perintah dari dinas untuk direnovasi atau dirobohkan, dirinya berharap kepada para guru SDN Kalangsuria 3, agar mengontrol ekstra para siswa untuk tidak mendekati ruang kelas yang nyaris ambruk tersebut, pasalnya untuk sekelas anak tidak bisa hanya diberikan pembatas, apalagi hanya dengan tali plastik. Pihaknya mengaku sampai saat ini masih banyak yang mengunjungi SDN Kalangsuria 3 dari berbagai instansi. “Ruang kelas belajar itu harus direhab berat, sekarang kami sedang koordinasi langsung dengan kementerian, Disdikpora sedang upaya melalui CSR,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang Dadan Sugardan meninjau ruang kelas SDN Kalangsurya yang ambruk. “Kita sudah koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Untuk solusinya (pembangunan) kami masih menunggu jawaban kapan (dibangun),” katanya.
Ia mengatakan, sebelum dilakukan tindakan, tim akan melakukan analisis terkait ambruknya dua ruang kelas dan satu ruang guru tersebut. “Nanti dianalisis, apakah direhab total atau atapnya saja dengan tembok yang tertarik ke belakang,” paparnya
Disebutkannya, pihaknya sudah mendapat laporan dari kepala sekolah terkait kondisi gedung sekolah tersebut. Bahkan tiga bulan lalu, Disdikpora mendapat laporan kerusakan atap ruang yang cukup parah. “Bagian atapnya rusak sehingga tidak kuat menahan beban, akhirnya ambruk,” tuturnya. (mra/dis)