PT Dewu Terancam Ditutup

DICOR : Satgas Citarum Harum Sektor 16 saat mengecor saluran IPAL PT Dewu beberapa waktu lalu. Meski saluran itu masih rapat, anehnya PT Dewu masih melakukan operasi. Saat ini satgas dan warga tengah melakukan penyelidikan.
- Diduga Punya Saluran IPAL Khusus
KLARI, RAKA – PT Dewu diduga memiliki saluran khusus IPAL. Hal itu kini sedang dalam proses penyelidikan para petugas dan warga setempat. Yudi, salah satu petugas Citarum Harum Sektor 16 mengatakan, pada beberapa bulan lalu ia bersama petugas lainnya telah melakukan pengecoran saluran pembuangan PT Dewu yang berlokasi di Desa Cimahi, Kecamatan Klari. “Karena air limbah yang dibuang positif dapat mencemari lingkungan,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (7/10).
Ia menambahkan, meskipun sudah dilakukan pengecoran pihak PT Dewu tidak pernah menemui para petugas untuk berusaha memperbaiki proses IPAL sesuai dengan baku mutu, sehingga petugas menduga bahwa PT Dewu memiliki saluran khusus pada saat pembuangan air limbah. “Karena tidak mungkin kalau air limbahnya tidak dibuang, sedangkan proses produksi masih berjalan dan saluran yang kita cor masih tertutup rapat oleh semen dan batu,” tambahnya.
Ia mengaku, jika PT Dewu terbukti memiliki saluran air limbah lain, pihaknya akan melaporkan PT Dewu kepada pihak kepolisian, bahkan perusahaan tersebut terancam ditutup. “Karena ini masuk pidana, dan kita akan serahkan ini kepada pihak kepolisian dan dinas terkait,” akunya.
Selain itu, tambahnya, pihaknya akan bekerjasama dengan warga Desa Cimahi untuk ikut memantau, jika terjadi perubahan warna pada aliran sungai, maka warga diminta untuk secepatnya melaporkan kasus tersebut kepada petugas sektor 16. “Karena aktivitas warga setiap hari disitu, kalau sampai ada temuan ya segera lapor kita, maka kita akan tindak tegas,” paparnya.
Sementara itu, Abdul Muhi (36), warga Desa Cimahi mengungkapkan, jadi salah satu orang yang ikut melaporkan pada saat pengecoran saluran PT Dewu. Menurutnya, aksi nekat yang dilakukan perusahaan tersebut harus ditindak karena akan mengancam keselamatan warga Desa Cimahi. “Kemarin juga saya yang laporin, dan saya siap pantau sampai ditemukannya perusahaan yang tidak bertanggungjawab supaya ditangkap dan ditutup perusahaannya,” pungkasnya. (mal)