Dampak Musim Kemarau Semakin Meluas
KERING: Kolam ikan di wilayah Pangkalan tak bisa lagi digunakan karena tak ada air.
- 22 Desa Mengalami Kekeringan
KARAWANG, RAKA- Hingga awal Oktober ini, tanda-tanda musim kemarau akan berakhir belum nampak. Kondisi ini, menimbulkan dampak kekeringan yang luas. Saat ini, ada 22 desa di tujuh kecamatan mengalami kekeringan. Salain itu, sebanyak 35.747 warga terdampak kesulitan mendapatkan air bersih.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang telah memasok bantuan sekitar 600 ribu liter air bersih ke beberapa wilayah terdampak. Hal ini untuk meringankan bebas masyarakat yang kekurangan air bersih. “Setiap hari, sejak bulan Juli lalu hingga Oktober ini, kami mengirimkan bantuan air bersih ke wilayah yang membutuhkan sesuai permintaan,” kata Kepala Bagian Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang Ruchimat, Senin (7/10).
Menurutnya, kekeringan tahun ini cukup parah hingga bantuan air bersih yang disalurkan dirasakan belum maksimal. Hingga Oktober ini, BPBD Karawang mencatat bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Karawang semakin luas. Sebagian besar daerah yang mengalami kekeringan parah berada di Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru yang merupakan wilayah pegunungan di Karawang Selatan. Wilayah lain yang juga terdampak, yaitu Kecamatan Ciampel, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Pakisjaya, dan Cilebar. “Tadinya (bencana kekeringan) terkonsentrasi di wilayah Karawang Selatan, tapi sekarang sudah sampai ke Karawang Utara,” ujar dia.
Ruchimat menuturkan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Karawang bagian selatan sudah melewati puncak kemarau. Namun hingga Oktober ini kekeringan masih berlangsung karena hujan belum juga turun. Padahal biasanya setelah dua bulan melewati puncak kemarau akan turun hujan dan masuk musim pancaroba. “Tahun ini sepertinya musim kemarau hingga Desember,” tutur Ruchimat.
Ruchimat menambahkan, tidak hanya warga yang menderita, ratusan hektare sawah petani juga mengalami kekeringan. BPBD mencatat 422 hektare sawah petani mengalami kekeringan hingga bulan ini. BPBD membantu petani dengan meminjamkan pompa untuk membantu petani mengairi sawahnya. “Kami sudah pinjamkan tiga unit pompa air untuk membantu petani agar sawahnya tidak mengalami kekeringan,” pungkasnya. (asy)