KARAWANG

Pembangunan Daerah Perbatasan Jangan Ditinggalkan

PERLU DIBENAHI: Tanjungpura merupakan gerbang masuk dari arah Bekasi, namun penataannya belum optimal.

KARAWANG, RAKA- Biasanya, pembangunan daerah selalu dilakukan di tengah kota, sementara wilayah perbatasan dibelakangkan. Padahal, wilayah perbatasan ini merupakan pintu masuk ke Karawang.

Wilayah Karawang, berada di tengah-tengah antara Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Purwakarta. Ketiga kabupaten ini, diminta untuk bersinergi dalam pembangunan agar bisa saling melengkapi. “Kabupaten Karawang, Purwakarta dan Bekasi harus menjadi satu kesatuan wilayah. Jadi konsep pembangunan yang direalisasikan di tiga daerah itu tidak saling mengotori dan merusak, serta saling mendukung satu sama lain,” kata anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Karawang, Purwakarta dan Bekasi, Dedi Mulyadi, baru-baru ini.

Dedi meminta, agar konsep pembangunan di daerah diawali di pedesaan atau di wilayah perbatasan. Jangan sampai, pembangunan daerah perbatasan diakhirkan. “Pembangunan di daerah perbatasan jangan sampai dibagian akhir dalam konsep pembangunan. Tapi harus diawal. Konsep pembangunan juga harus ramah lingkungan,” jelasnya.

Politis partai Golkar ini menginginkan, di setiap titik perbatasan daerah, dibangun gapura yang menyimbolkan potensi dua daerah yang berbatasan. Bangunan tersebut itu juga bisa menyimbolkan potensi kekayaan budaya khas daerah. Lalu di lokasi perbatasan tersebut, bisa dibangun rumah pelayanan publik untuk memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan. “Jadi konsep pembangunannya harus dibalik. Pembangunan jangan diawali di wilayah perkotaan, tapi diawali di titik perbatasan (wilayah perdesaan),” jelasnya. (dis/asy)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button