KARAWANG

Pidanakan Industri Pencemar Lingkungan

SELAMATKAN KARAWANG: Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa soal pencemaran lingkungan beberapa hari lalu.

KARAWANG, RAKA- Pemerintah mesti bersikap tegas pada industri yang mencemari lingkungan. Sejauh ini, belum ada tindakan kongkret sehingga pencemar lingkungan masih beroperasi. “Saya sebagai orang Karawang, merasa perihatin dan marah melihat perilaku industri-industri yang masih membuang limbah sembarangan dan mencemari lingkungan. Pencemaran ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Seoalah-olah Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, Subang, Purwakarta, dan Gubernur Jawa Barat membiarkan hal ini berlarut-larut. Segera dong ambil tindakan tegas, bila perlu pidanakan dan jatuhkan denda agar industri-industri pencemar lingkungan kapok,” tegas anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Ihsanudin.

Menurutnya, pemerintah harus hadir, melayani dan memberikan manfaat langsung sehingga lingkungan kita bebas dari pencemaran industri nakal. Bendungan yang mengairi lahan pesawahan seluas kurang lebih 2.926 hektare diarea Jatisari dan lainnya, tercemar oleh limbah industri yang berasal dari hulu Sungai Cilamaya, sudah bertahun-tahun tidak ada penanganan konkret. Aliran sungai ini secara kasat mata berwarna hitam, berbuih dan mengeluarkan bau tidak sedap. Sementara sebagian masyarakat setempat masih biasa menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi dan buang air. “Selain itu, deretan sungai arah barat, timur, selatan sampai ujung laut pun tercemari limbah. Bisa dipastikan ketika pesisir laut tercemari limbah ini berdampak pada penghasilan ikan bagi para nelayan di sekitar Cilamaya,” paparnya.

Oleh sebab itu, lanjut Ihsan, perusahaan pantas membayar ganti rugi, pencemar atau perusak lingkungan hidup terhadap semua masyarakat yang terkena dampak. “Selain itu, harus memperbaiki unit pengolahan limbah, sehingga limbah sesuai dengan baku mutu lingkungan hidup yang ditentukan memulihkan fungsi lingkungan hidup, dan menghilangkan atau memusnahkan penyebab timbulnya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Back to top button